Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Jawa Timur menyiapkan sejumlah strategi sebelum memasuki periode tatanan kehidupan baru (new normal) dalam pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menjelaskan kasus Covid-19 belum diketahui kapan berakhir dan seberapa lama waktu yang diperlukan untuk menuntaskannya. Kondisi seperti ini bisa sampai akhir tahun bahkan lebih.
Namun demikian, dampak terhadap sektor ekonomi sudah sangat terasa. Banyak segmen bisnis yang terimbas, meskipun ada segmen ekonomi yang tetap tumbuh selama masa pandemi.
Menggambarkan kondisi terakhir tersebut, Emil menilai semua jajaran melakukan trial and error. "Sampai saat ini tidak ada yang tahu rumus new normal yang pas," jelasnya dalam pertemuan virtual dengan jajaran Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Jumat (5/6/2020).
Adapun kebijakan ketat yang diambil pemerintah beberapa waktu terakhir bila diumpamakan obat setara dosis tinggi. Banyak kegiatan direm. Sedangkan belakangan kebijakan new normal itu serupa dengan pengurangan dosis secara bertahap.
"Dengan new normal ini diharapkan ada harapan [bisnis kembali semarak]," tambahnya.
Baca Juga
Emil menegaskan memasuki tatanan baru bersama Covid-19 memiliki tiga syarat pokok. Pertama, penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan. Oleh karenanya, Pemerintah Pusat dan Provinsi Jatim tetap mengeluarkan kebijakan relevan terkait ini.
Kedua, entitas pemerintah maupun swasta memiliki jejaring kesehatan bila ada kegawatdaruratan sewaktu-waktu. Pemprov Jatim menyiapkan rumah sakit lapangan. Pabrik dan pusat bisnis menyediakan fasilitas sesuai protokol kesehatan.
Poin kedua ini juga mensyaratkan pemetaan orang berisiko tinggi Covid-19 (memiliki komorbid) terdata akurat. Sehingga bisa diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang semakin terlokalisir.
"Jatim dengan BPJS Kesehatan sepakat berbagi data, agar pasien komorbid bisa diberi perhatian ekstra," jelasnya.
Ketiga, disiapkan tata laksana penanganan Covid-19. Sehingga ada penguatan pengetesan, penelusuran maupun perawatan mereka yang terkait Covid-19. Termasuk bagaimana sistem rujukan yang kuat, sehingga beban fasilitas kesehatan bisa merata.
"Baru ekonomi jalan. Ini strategi ekonomi ke depannya," tegasnya.