Bisnis.com, SURABAYA — PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) akan memperketat pengawasan terhadap peredaran gula rafinasi konsumsi di pasaran.
Hal itu merupakan salah satu keputusan rapat PT SGN bersama Direktorat Jenderal Perkebunan RI, Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III), serta aparat penegak hukum.
Para stakeholder tersebut menggelar rapat koordinasi strategis di Representative Office SGN Surabaya, Senin (25/8/2025).
Plt. Dirjen Perkebunan Kementan, Abdul Roni Angkat, menegaskan pentingnya penertiban peredaran Gula Kristal Rafinasi (GKR) yang tidak sesuai peruntukan.
"Kami ingin melakukan penegakan hukum dalam arti nyata. Jangan sampai gula yang tidak untuk konsumsi rumah tangga beredar di pasar, karena hal itu menghambat serapan gula petani," ucap Abdul Roni dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025).
Dia juga menegaskan, keberhasilan program bongkar ratoon 100 ribu hektar akan menjadi fondasi swasembada gula konsumsi pada tahun 2027, disusul swasembada gula industri pada 2029.
Baca Juga
Senada dengan pernyataan tersebut, Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menyampaikan bahwa pemerintah bersama BUMN pangan telah menyiapkan langkah nyata dalam penyerapan gula petani.
"Alhamdulillah, kemarin melalui SGN dan ID Food sudah mulai cair. Insya Allah hari ini akan ada penyerapan baik gula SGN maupun gula RNI. Sementara sekitar 84 ribu ton di Jawa Timur segera kita dorong penyerapannya," katanya.
Dia juga menegaskan kesiapan SGN mendukung penuh program Kementerian Pertanian, baik dalam hal bongkar ratoon maupun penyediaan benih.
"Dengan target nasional 100 ribu hektar, PT SGN mendapatkan tugas lebih dari 45.000 Hektar. Kami akan lakukan secara bertahap, dimulai dari serapan gula petani hingga pengembangan kawasan tebu. SGN dan seluruh jajaran siap melaksanakan program strategis ini demi terwujudnya swasembada gula nasional," ucapnya.
Langkah kolaboratif ini memperlihatkan keseriusan pemerintah, BUMN, petani, dan pedagang untuk membangun tata kelola industri gula yang sehat.
Dengan pengawasan distribusi yang lebih ketat, dukungan penuh bagi petani, serta percepatan pengembangan tebu, Indonesia menapaki jalan menuju kemandirian gula yang berkelanjutan.