Bisnis.com, PONOROGO— Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, disambut antusias warga saat mengikuti Merdeka Run yang digelar di Monumen Reog, Ponorogo.
Berdasarkan pantauan Bisnis, AHY tiba di lokasi acara Merdeka Run sekitar pukul 05.30 WIB, Jumat (22/8/2025). Warga langsung mengerebuti mobil yang membawa anak dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Warga berebut untuk foto bersama. Bahkan, hingga sampai ke titik start untuk Merdeka Run, AHY masih diminta untuk foto bareng. Tidak berhenti di situ saja, sepanjang rute lari berjarak 5,29 kilometer, ada saja warga yang mengajak selfie.
“Saya senang dengan adanya event lari ini, bisa mempertemukan dengan masyarakat Ponorogo. Terutama dengan monumen Reog ini bisa menambah daya tarik wisata,” ujarnya dalam sambutan usai Merdeka Run.
Merdeka Run diinisiasi oleh Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) bersama dengan Pemkab Ponorogo. Sedikitnya 2.000 orang berpartisipasi pada hajatan tersebut. Jumlah peserta yang mendaftar membeludak dari rencana semula hanya 1.000 peserta.
Baca Juga
“Pendaftar mencapai 32.000 orang lewat online, tetapi karena fasilitasnya jalan dan lokasi masih belum bisa menampung banyak orang, maka kami batasi itu,” kata Ketua Pawargo Susiwijono Moegiarso yang juga Sekretaris Menko Bidang Perekonomian.
Pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) setinggi 126 meter itu dimulai pada 2023. Pendirian monumen yang berada di Gunung Gamping, Kecamatan Sampung itu kini mencapai 90%.
Namun, untuk menjadi sebuah museum, pembangunan MRMP masih jauh dari penyelesaian. Monumen yang diklaim lebih tinggi dari Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali itu, membutuhkan anggaran sedikitnya Rp164 miliar.
Bangunan monumen yang didesain memiliki 26 lantai dengan ketinggian 126 meter dengan menggunakan material GRZ. Sejauh ini, bangunan masih sebatas beton penahan patung reog di atasnya.
Jalanan areal monumen masih berupa batu dan tanah. Akses ke lokasi pun hanya cukup untuk dilewati satu mobil. Debu berterbangan saat dilewati oleh ribuan pelari.
“Saya tahu diajak kesitu [Merdeka Run] biar melihat akses jalan yang masih berbatu. Biar ada perhatian dari Menko IPK,” ujar AHY sembari tertawa dalam acara Sarasehan Pengembangan Kawasan Pawitandirogo di Madiun, Jawa Timur, Jumat (22/8).
Sesaat kemudian AHY bertanya kepada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, “Kapan Pak Bupati diselesaikan monumennya?” Sugiri pun merespons. “Hampir Pak.
Dalam acara Merdeka Run, Sugiri menyampaikan bahwa lari dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI dilakukan untuk mengenalkan Monumen Reog, meskipun belum sepenuhnya bangunan itu tuntas.
Monumen Reog untuk Magnet Pariwisata
Susiwijono Moegiarso menyampaikan Monumen Reog dibangun sebagai daya tarik pariwisata sehingga meningkatkan ekonomi daerah. Terlebih lagi, sambungnya, Ponorogo merupakan land lock, daerah yang berada di tengah pulau Jawa dan tidak mendapatkan akses logistik nasional.
Posisi Ponorogo berada di tengah-tengah daratan Jawa, antara perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Daerah ini tidak dilewati tol Trans Jawa dan tidak berada di tepian laut sebagai akses logistik.
“Perlu daya tarik wisata untuk mendorong perekonomian, apalagi Ponorogo memiliki budaya yang kuat, kesenian reog mendapatkan penghargaan dari Unesco sebagai warisan budaya tak benda,” terangnya.
Menurutnya, untuk menjadikan destinasi wisata dibutuhkan fasilitas seperti hotel hingga infrastruktur yang memadai. Selain itu, lanjutnya, diperlukan program nasional yang dapat menjadi panduan wisatawan untuk datang.
Monumen yang didukung oleh dana APBN itu kelak akan dilengkapi dengan fasilitas hotel menyatu dengan patung reog di atasnya.