Bisnis.com, MALANG — Perlu taksonomi vertabrata model taxvertree untuk mencegah kepunuhan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang.
Hal tersebut disampaikan Guru Besar Bidang Taksonomi Vertebrata Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya, Prof Nia Kurniawan.
Prof Nia mengatakan Indonesia diakui sebagai gugusan kepulauan dengan keanekaragaman hewan vertebrata endemik terbesar kedua setelah wilayah Pegunungan Andes dan Mesoamerika.
“Namun pada kenyataannya, terdapat ancaman kepunahan terhadap vertebrata endemik yang semakin meningkat,” katanya pada pidato pengukuhannya sebagai guru besar di UB, Rabu (28/5/2025).
Menurutnya, taksonomi vertebrata menjadi kunci yang sangat krusial untuk identifikasi, klasifikasi dan dokumentasi spesies guna mendukung upaya konservasi yang efektif dan berkelanjutan.
Taksonomi vertebrata, kata dia, dapat diaplikasikan sebagai penentuan arah kebijakan dalam perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan hewan vertebrata secara berkelanjutan.
Baca Juga
Prof. Nia mengembangkan model TAXVERTREE yang menawarkan keunggulan sebagai pendekatan integratif yang menggabungkan identifikasi morfologi, verifikasi genetik, dan analisis evolusioner melalui pohon filogenetik.
“Model ini meningkatkan akurasi klasifikasi spesies, mendeteksi spesies kembar, serta membantu menetapkan prioritas konservasi berdasarkan kedekatan evolusioner. Selain itu, pendekatan ini mengurangi kesalahan identifikasi dan memperkuat validitas ilmiah melalui data objektif,” ucapnya.