Bisnis.com, MALANG — Keyakinan konsumen di wilayah kerja BI Malang meningkat pada November 2022 sejalan dengan terus membaiknya aktivitas ekonomi.
Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Malang mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2022 tercatat sebesar 135,33 menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 117,33.
“Dengan begitu keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap berada pada level optimis (indeks > 100),” katanya, Selasa (6/12/2022).
Kenaikan IKK, kata dia, didorong oleh membaiknya Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) tercatat sebesar 122,17 meningkat dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 105,33. Meningkatnya IKE didorong oleh seluruh kenaikan komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Durable Goods.
“Peningkatan tersebut sejalan dengan terus membaiknya aktivitas ekonomi dan meningkatnya mobilitas masyarakat yang didorong ketersediaan lapangan kerja,” ucapnya.
Baca Juga
Sejalan dengan membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, kata dia, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi enam bulan ke depan juga terpantau menguat dibandingkan bulan sebelumnya.
Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) November 2022, dia menegaskan, tercatat sebesar 148,50 meningkat dari 129,33 pada bulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan komponen penyusun IEK, terutama Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai suntikan optimisme menghadapi kondisi perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja didapat dari suksesnya penyelenggaraan G-20.
Menurut dia, pemerintah telah berusaha meyakinkan kesiapan Indonesia menghadapi resesi. Hal ini berimbas ke daerah, kebijakan stabilisasi harga yang terus diperkuat memberikan tambahan amunisi optimisme.
“Di sisi lain, masyarakat nampaknya sudah melewati masa-masa gunjangan dari kenaikan BBM. Fakta ini juga diperkuat dengan terus bergeliatnya pariwisata sehingga mampu menarik gerbong-gerbong ekonomi,” kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.(K24)