Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Kota Malang Ditargetkan Kembali ke Angka Sasaran

Inflasi tahunan Kota Malang masih relatif tinggi dan di atas kisaran target inflasi 3 ± 1 persen.
Pekerja menggiling kedelai./Antara-Yusuf Nugroho
Pekerja menggiling kedelai./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, MALANG — Bank Indonesia Malang memproyeksikan inflasi 2022 di Kota Malang akan lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal, meski masih di atas sasaran 3,0±1 persen.

Kepala BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan.

Inflasi tahunan masih relatif tinggi dan di atas kisaran target inflasi 3 ± 1 persen,” katanya, Senin (5/12/2022).

Pada November 2022 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (mtm), secara tahun kalender dan tahunan tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 5,84 persen (ytd) dan 6,61 persen (yoy). Secara bulanan, inflasi Kota Malang tercatat lebih rendah dari Jawa Timur yang mengalami inflasi sebesar 0,32 persen (mtm) dan lebih tinggi dari nasional sebesar 0,09 persen (mtm).

Inflasi periode November 2022 didorong oleh kenaikan harga yang terjadi di seluruh kelompok pengeluaran dengan sumbangan terbesar berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,03 persen (mtm), kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,02 persen (mtm), kelompok pakaian dan alas kaki 0,02 persen (mtm) dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,02 persen (mtm).

Berdasarkan komoditasnya, inflasi bulan November 2022 di Kota Malang terutama didorong oleh kenaikan harga tempe dengan andil 0,04 persen (mtm), daging ayam 0,04 persen (mtm), telur ayam ras 0,04 persen (mtm), bawang merah 0,02 persen (mtm) dan rokok kretek 0,02 persen (mtm). Inflasi pada tempe sejalan dengan kenaikan harga komoditas kedelai impor akibat menipisnya stok dan menguatnya mata uang USD.

Harga telur ayam ras naik akibat dampak dari afkir dini oleh peternak pada saat stok melimpah dan harga turun di kala momen Lebaran lalu. Dari afkir dini yang dilakukan, membutuhkan waktu setidaknya 24 minggu untuk mengembalikan populasi. Selain itu, faktor musim hujan turut menurunkan produksi telur sekitar 2-5 persen.

Kenaikan harga daging ayam ras dipicu oleh kenaikan biaya produksi akibat dampak penguatan dolar AS yang meningkatkan biaya bahan baku produksi pakan ternak. Kenaikan harga bawang merah seiring berakhirnya masa panen di berbagai sentra produksi dan penurunan produksi di tengah curah hujan yang tinggi. Sementara kenaikan harga rokok kretek seiring penyesuaian cukai hasil tembakau secara bertahap pada tahun 2022.

Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga pada komoditas cabai rawit dengan andil -0,06 persen (mtm), buah naga -0,04 persen (mtm), cabai merah -0,02 persen (mtm), jeruk -0,02 persen (mtm), dan alpukat -0,01 persen (mtm). Penurunan harga aneka cabai, buah naga, jeruk dan alpukat seiring melimpahnya stok di tengah berlangsungnya musim panen.

Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengatakan selain tempe komoditas lainnya yang menyumbang inflasi, a.l, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, rokok kretek, tomat, biaya fotokopi, tahu mentah, rokok putih, dan emas perhiasan.

"Komoditas yang memberikan andil deflasi atau mengerem inflasi, yakni cabai rawit, buah naga, cabai merah, jeruk, alpukat, mangga, durian, ikan gurami, bensin, dan apel," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper