Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Literasi Keuangan Syariah di Malang 10,36 Persen

Literasi keuangan di wilayah kerja OJK Malang mencapai 69,43 persen dengan rinci, konvensional 68,91 persen, dan syariah 10,36 persen.
Ilustrasi seorang wanita yang melakukan transaksi keuangan menggunakan internet banking./Freepik.
Ilustrasi seorang wanita yang melakukan transaksi keuangan menggunakan internet banking./Freepik.

Bisnis.com, MALANG—OJK Malang mendorong peningkatan angka literasi dan inklusi keuangan syariah pada 2023 karena hasil survei angkanya masih rendah bila dibandingkan konvensional.

Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan mengacu SNLIK 2022 angka literasi keuangan di wilayah kerja OJK Malang mencapai 69,43 persen dengan rinci, konvensional 68,91 persen, dan syariah 10,36 persen, lebih tinggi dari rerata nasional yang mencapai 49,68 persen dengan rinci, 47,45 persen konvensional, dan syariah 9,14 persen.

“Angka inklusi keuangan di wilayah kerja OJK Malang mencapai 86,53 persen dengan rinci, 86,53 persen konvensional, dan syariah 4,15 persen, sedangkan angka rerata nasional yang mencapai 85,10 persen dengan rinci, konvensional 83,52 persen, dan syariah 12,12 persen,” katanya, Minggu (4/12/2022).

Angka literasi keuangan syariah di wilayah OJK Malang, kata dia, masih tinggi dibandingkan rerata nasional. Namun bila dibandingkan literasi keuangan syariah, masih terpaut jauh.

Oleh karena itulah, lanjut dia, peningkatan literasi dan keuangan syariah pada 2023 perlu digenjot dengan berbagai strategi dan program.

Prioritas literasi keuangan syariah 2023, Sugiarto berharap, dapat memperkuat ketahanan finansial dengan bentuk program seperti desa sadar literasi keuangan, pemanfaatan media digital, dan penguatan peran perangkat desa dan universitas.

Sedangkan prioritas literasi keuangan syariah, mendorong akselerasi keuangan syariah yang kompetitif dengan program yang menyasar desa maupun pesantren yang sadar literasi keuangan syariah, serta penguatan peran perangkat desa dan perguruan tinggi.

Program-program tersebut, menyasar UMKM, disabilitas, pelajar maupun santri, mahasiswa, dan ibu-ibu rumah tangga.

Sedangkan peningkatan angka inklusi keuangan, a.l, dengan menggandeng Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang fokusnya pada akselerasi implementasi produk/layanan keuangan syariah, pilot project program ekosistem keuangan inklusif di desa, dan pemberdayaan perempuan dalam rangka keuangan inklusif.

“Salah satu program untuk inklusi keuangan, yakni program Satu Rekening Satu Pelajar juga akan kami genjot pada 2023 bekerja sama dengan TPAKD,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper