Bisnis.com, PASURUAN — Banjir bandang yang melanda Desa Kepulungan, Kec. Gempol, Kab. Pasuruan, Rabu (3/2/2021) malam menyebabkan 8 rumah roboh terhanyut oleh air, 32 rumah rusak, dan 2 orang terseret arus.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya, mengatakan sampai saat ini, tim masih melakukan assessment terkait berapa nilai kerugian dampak kejadian tersebut sehingga dapat ditentukan besaran anggaran yang dikeluarkan untuk memperbaiki rumah warga tersebut.
“Kalau sekarang masih dilakukan assessment. Sesuai petunjuk Bupati Pasuruan diminta untuk secepatnya dilakukan, karena agar bisa ditentukan langkah selanjutnya. Apakah perbaikan atau pembangunan kembali,” kata Anang, di Kab. Pasuruan, Kamis (4/2/2021).
Setelah kejadian, sebanyak 52 warga langsung diungsikan di Balai Dusun Kabunan dan Arcopodo. Selama di pengungsian, Pemkab Pasuruan telah mendistribusikan bantuan seperti makanan (nasi bungkus), selimut, terpal, sarung dan bantuan lainnya. Bantuan tersebut bersifat kedaruratan, sehingga bisa langsung dipergunakan oleh para warga terdampak.
Para warga terdampak di Gempol juga akan menerima bantuan dalam bentuk rekening. Untuk itu, ia meminta para Kades agar secepatnya meminta warga untuk membuka rekening.
Rekening tersebut akan langsung ditujukan kepada warga terdampak tanpa melalui kecamatan atau pemdes (pemerintah desa).“Atas petunjuk Pak Bupati bahwa 52 warga yang mengungsi akan mendapatkan bantuan dalam bentuk rekening. Untuk itu, kami minta Pak Kades agar membantu warga secepatnya. Akan di-transfer by name by address,” akunya.
Baca Juga
Mengantisipasi kejadian serupa, Pemkab Pasuruan akan melakukan pembersihan di semua saluran, mengefektifkan pintu-pintu air serta pemasangan sandbag sebagai penanganan darurat.
“Saluran akan kami bersihkan. Kalau untuk pembangunan permanen perlu waktu. Rencananya, nanti akan ada penanganan darurat pemasangan sandbag. Kemudian efektifkan pintu air agar kalau hujan tinggi dan sungai meluap, pintu air bisa segera ditutup,” ungkapnya.
Selain Gempil, Kec. Bangil dan Kraton juga diterjang banjir pada Rabu (3/2/2021) malam. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan, banjir kali ini menjadi banjir terbesar di awal tahun, lantaran menyebabkan 8 rumah di Dusun Genukwatu, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, rata dengan tanah usai dihantam air bah.
Dua warga Desa Kepulungan juga menjadi korban dari derasnya banjir bandang tersebut, yakni Susminanti (70) seorang nenek dan cucunya, Nanda Jeni Sekar Arum (19) yang terseret banjir.
Kedua korban telah berhasil ditemukan oleh Tim SAR (Search and resque) dan para relawan di lokasi yang berjarak 500 dari tempat kejadian dan telah dimakamkan tak jauh dari tempat tinggal korban.
“Kedua korban sudah ditemukan sekitar pukul 6 pagi dan pukul 7 pagi. Sudah dimakamkan, dan kami ikut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa keduanya,” ungkapnya.
Besarnya banjir yang terjadi kemarin, disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi dan merata di semua wilayah. Baik di wilayah pegunungan maupun wilayah lain yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Untuk Kecamatan Gempol ada Desa Kepulungan dan Kejapanan yang terendam banjir. Sedangkan banjir paling luas melanda wilayah Kecamatan Bangil, yakni ada 8 desa tergenang, yakni Desa Kalirejo, Tambakan, Kalianyar, Manaruwi, Ledok, Mendalan, Kolursari, dan Desa Masangan.
Sedangkan di Kecamatan Kraton terdapat dua desa terdampak, yakni Desa Sidogiri dan Desa Tambakrejo.
“Sebenarnya ada juga genangan air di Winongan, tapi memang tidak tinggi, ada di Desa Bandaran, Prodo, Winongan Lor dan Winongan Kidul,” ucapnya.
Sementara itu, banjir bandang kali ini tak hanya menghantam permukiman warga, tapi juga membuat tanggul penahan air di Bangil, jebol. (K24)