Bisnis.com, MALANG — Penyaluran KUR di wilayah kerja KPPN Malang mencapai Rp1,2 triliun untuk 21.569 debitur pada posisi Maret 2025.
Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, mengatakan penyaluran KUR sebesar itu berarti turun -17,92% dari sisi volume dan -16,21% untuk debitur secara yoy.
“Daerah yang terbsar menyerap KUR, yakni Kab. Malang yang mencapai Rp690,8 miliar untuk 11.744 debitur, turun -18,36% secara volume dan -19,98% dari sisi debitur,” ujarnya, Senin (28/4/2025).
Selanjutnya, Kab. Pasuruan senilai Rp283,4 miliar untuk 5.705 debitur, turun -11,43% dari sisi volume dan -6,69% untuk debitur. Kota Malang Rp150,1 miliar untuk 2.517 debitur, rueun -31,39% (volume) dan -22,03% (debitur); Kota Batu Rp80,2 miliar, turun -6,71% (volume) dan -9,60% (debitur); dan Kota Pasuruan Rp34 miliar, turun -10,94% (volume) dan -2,54% (debitur).
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai penyerapan KUR yang termoderasi pada Maret menjadi sinyal bagi pemerintah daerah untuk lebih serius memperhatikan UMKM melalui pendampingan efektif dan berkelanjutan agar UMKM feasible maupun bankable.
Selain itu, kata dia, fasilitasi standarisasi produk melalui sertifikasi halal maupun BPOM harus terus digiatkan agar daya saing UMKM terus naik.
Baca Juga
“Di sisi lain, munculnya lembaga permodalan seperti gadai dan pinjaman online legal yang lebih mudah secara administrasi dan proses lebih cepat juga menjadi alternatif bagi UMKM, sehingga penurunan penyerapan KUR semoga bukan indikasi perlambatan perekonomian domestik tapi karena ada alternatif sumber pembiayaan lainnya yang diakses oleh UMKM,” ujarnya.