Bisnis.com, MALANG— Pemkot Malang mendirikan 57 Koperasi Kelurahan Merah Putih di 57 kelurahan di kota tersebut.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan pendirian koperasi tersebut menunjukkan bukti keseriusan Pemkot Malang dalam mendukung program pemerintah tersebut.
Pendirian 57 koperasi itu berarti mencakup 100% kelurahan di Kota Malang,” katanya.
Dia menegaskan pula, Kota Malang tidak hanya menyambut program ini secara seremonial, tetapi langsung menjalankan implementasi nyata di lapangan.
“Koperasi Merah Putih di Kota Malang kami bentuk sebagai fondasi ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Kami ingin koperasi benar-benar menjadi pilar kesejahteraan warga di tingkat kelurahan" ujarnya.
Menurutnya, semua KKMP di Kota Malang telah memiliki akta pendirian resmi, meskipun secara fisik masih dalam tahap awal.
Baca Juga
Namun justru di situlah letak nilai perjuangan, yakni koperasi tidak dibentuk sebagai proyek instan, melainkan sebagai lembaga ekonomi jangka panjang yang dibangun dengan semangat gotong royong dan visi kerakyatan.
Dia berharap, koperasi harus menjadi alat nyata dalam menjawab kebutuhan ekonomi masyarakat perkotaan, khususnya dalam hal akses permodalan, peningkatan daya saing UMKM, serta penguatan jaringan produksi dan distribusi di tingkat lokal.
Dengan adanya 57 KKMP yang tersebar di seluruh kelurahan, dia meyakinkan, Pemerintah Kota Malang berharap setiap wilayah memiliki pusat aktivitas ekonomi kolektif yang memperkuat ketahanan ekonomi lokal dari bawah.
Ini menjadi bagian dari strategi besar membangun ekosistem ekonomi masyarakat yang mandiri, berkeadilan, dan berbasis gotong royong.
"Di Kota Malang, KKMP Bumiayu yang beranggotakan 130 orang telah sukses dan berhasil beroperasi dengan fokus bidang usaha sembako dan simpan pinjam. Nanti juga saya akan jadwalkan untuk datang langsung ke sana melihatnya" tuturnya.
Kedepannya, dia menegaskan, koperasi juga akan dilakukan kerja sama dengan instansi dan perusahaan yang dapat mendukung program kerja KKMP di masing-masing kelurahan.
"Seperti kerja sama dengan Pertamina yang harapannya dapat menjamin ketersediaan LPG di wilayah tersebut. Nanti akan kita lihat kebutuhan masing-masing kelurahan juga," ujarnya.
Dia menjelaskan, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan juga telah menyusun roadmap pembinaan koperasi yang meliputi pelatihan pengelolaan, pendampingan kelembagaan, hingga akses permodalan.
Dalam waktu dekat, proses inventarisasi kebutuhan operasional akan segera dilakukan untuk memastikan koperasi-koperasi ini dapat mulai beroperasi secara efektif.
Kehadiran KKMP di setiap kelurahan diharapkan menjadi basis ekonomi lokal yang kuat, adaptif, dan berdaya saing, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi perkotaan.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai program Koperasi Merah Putih di Kota Malang yang sudah berjalan dapat menjadi benchmark bagi KMP di daerah lain.
Menurutnya, KMP dengan kekhususannya sebenarnya sudah bisa berjalan dengan unit-unit usaha sesuai kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.
Meski kebijakan sumber permodalan yang nantinya ada intervensi kebijakan pemerintah masih dalam proses penetapan, namun KMP yang sudah terbentuk dapat berjalan dengan sumber permodalan dari anggota.
Selain itu, kata dia, kerja sama dengan unit ekonomi dan pelaku usaha swasta dapat dikembangkan untuk mendorong unit-unit usaha KMP.
Tugas pemerintah Pemkot adalah melakukan supervisi yang berkelanjutan dan memperkuat SDM pengurus KMP sehingga KMP memberikan optimistik yang tinggi bagi penguatan ekonomi lokal, daya beli, dan kesejahteraan masyarakat.
“ Semoga program KMP yang prestisius ini berlangsung secara berkelanjutan dan menutup kurang optimalnya berbagai program pemberdayaan koperasi di masa lalu,” ucap Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebjakan Ekonomi FEB UB itu, Selasa (22/7/2025).