Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Ukraina-Rusia, Ekspor Furniture dari Malang ke Eropa Anjlok

Ekspor furniture ke Eropa anjlok terdampak perang Ukraina-Rusia seperti pada perusahaan mebel di Kab. Malang, PT Gatra Mapan.
Direktur PT Gatra Mapan, Satria Surya Wijaya, menunjukkan bufet yang diminat pasar ekspor. Bisnis/Choirul Anam
Direktur PT Gatra Mapan, Satria Surya Wijaya, menunjukkan bufet yang diminat pasar ekspor. Bisnis/Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG - Ekspor furniture ke Eropa anjlok terdampak perang Ukraina-Rusia seperti pada perusahaan mebel di Kab. Malang, PT Gatra Mapan.

Direktur PT Gatra Mapan, Satria Surya Wijaya, mengatakan sebelum perang Rusia-Ukraina, penjualan produk furniture dari perusahaan tersebut didominasi pangsa ekspor.

“Sebanyak 80% produk mebel kami untuk memenuhi kebutuhan ekspor, sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” katanya, Selasa (18/3/2025).

Negara yang menjadi tujuan ekspor, terutama Eropa menyusul kemudian Jepang. Negara-negara lain juga ada, namun jumlahnya tidak banyak.

Namun, kata dia, memasuki perang Rusia-Ukraina, pasar ekspor produk mebel dari PT Gatra Mapan ke Eropa anjlok hingga 50%. 

Dengan penurunan penjualan ke Eropa, kata dia, maka angka ekspor juga turun, dari 80% menjadi 60%. 

Produk-produk yang disukai pasar Eropa, kata dia, antara lain meja kerja bufet, dan TV stand. Begitu juga dengan pasar Jepang, yang membedakan dari sisi desain desain dan ukuran.

“Produk kami diterima pasar Eropa dan Jepang karena desainnya pengerjaannya yang unik. Produk knock down disukai pasar di sana, sedangkan Amerika Serikat lebih suka produk furniture solid,” ucapnya.

Dia optimistis, jika perang Rusia-Ukraina berakhir, maka pangsa pasar furniture ke Eropa, kembali bangkit karena daya beli masyarakat bersamaan dengan berkembangnya ekonomi di sana.

Untuk mengganti pangsa pasar ekspor yang hilang, kata Satrio, maka PT Gatra Mapan kembali memperkuat pasar dalam negeri seperti penjualan ke toko-toko mebel, pemerintahan, dan ritel lewat penjualan online.

Penjualan secara online, kata dia, diilhami dari pengamatan pasar mebel di Eropa. Eksportir pasar mebel dari Eropa ternyata menjual  mebel tersebut dengan cara online.

Karena itulah, PT Gatra memasuki penjualan mebel pada 2019. Pada 2020, Melody Furniture bergabung dengan Shopee karena melihat potensi besar di kategori home living. 

Menurutnya, Shopee menjadi kanal penjualan yang berkontribusi dalam pertumbuhan bisnis mereka, dengan menyumbang sekitar 15-20% dari total omzet. 

Untuk fitur dan program yang secara aktif digunakan adalah Shopee Live Shopee Ads dan berbagai Kampanye Promosi seperti double date dan payday sale.

 Saat ini, kata dia, produksi mebel dari PT Gatra Mapan mencapai 80 kontainer dengan 140-150 item berbeda per tahunnya.

Melody Furniture merupakan bisnis home industry yang didirikan pada  1984, awalnya memproduksi rak TV sebelum berkembang menjadi perusahaan skala menengah pada tahun 1990-an, dengan pasar yang meluas hingga ke Timur Tengah dan Australia. 

Pada 2003, Melody Furniture berhasil memperoleh sertifikasi ISO dan mulai memasok produk ke toko-toko lokal di Solo sejak 2006.

Awalnya, mereka menghadapi tantangan dalam pengelolaan platform, kata Satrio, namun setelah beradaptasi, bisnis mereka semakin berkembang.

Saat ini, Melody Furniture memiliki dua pabrik yang berlokasi di Malang dengan sistem produksi yang tersentralisasi di Pakis. (K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper