Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang 2024 Capai 5,41%, Kabupaten Malang 4,96%

Industri pengolahan masih menjadi kontributor utama ekonomi Kabupaten Malang. Sedangkan di Kota Malang, perdagangan besar dan eceran menjadi penopang utama.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI. / Bisnis-Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI. / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MALANG — Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang mencapai 4,96% pada 2024, dengan pertumbuhan terbesar pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan. Ekonomi Kota Malang tercatat tumbuh 5,41% dengan kontribusi terbesar pada sektor perdagangan besar dan eceran.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan perekonomian Kabupaten Malang 2024 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp138.423,17 miliar.

Adapun, PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp79.500,89 miliar.

“Ekonomi Kabupaten Malang Tahun 2024 tumbuh sebesar 4,96%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 10,27%,” katanya, Selasa (11/3/2025).

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 12,65%.

Dilihat dari sisi produksi, struktur PDRB Kabupaten Malang 2024 didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 32,71%. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memberikan andil sebesar 65,97%.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin mengatakan perekonomian Kota Malang tumbuh 5,41% pada 2024 sehingga Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga (ADHB) Rp100,1 triliun dan Atas Harga Konstan (ADHK) Rp63,3 triliun.

Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, pertumbuhan ekonomi Kota Malang semakin melambat dari 6,32% pada 2022, 6,07% pada 2023, dan menjadi 5,41% pada 2024.

Pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada tahun 2024 lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yaitu sebesar 4,93% dan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03%,” ujarnya.

Pada 2024, kata dia, baik Kota Malang, Jawa Timur, maupun nasional ketiganya mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2023.

Lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian Kota malang adalah perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan andil sebesar 29,22% disusul kemudian industri pengolahan dengan andil sebesar 27,09%. Konstruksi menduduki peringkat ketiga dalam membentuk PDRB Kota Malang.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada sektor transportasi dan pergudangan dengan laju sebesar 12,63%. Lapangan usaha yang mengalami konstraksi adalah pertanian, pengadaan air, dan ertambangan/penggalian pasir.

Sektor perdangan tumbuh sebesar 4,69% atau lebih lambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan 3 tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan pada 2024 didorong oleh peningkatan penjualan barang. Pada 2024 sektor konstruksi tumbuh sebesar 5,12% atau lebih lambat daripada pertumbuhan 3 tahun sebelumnya. Jumlah Perijinan Bangunan dan Gedung (PBG) yang terbit tahun 2024 meningkat sebesar 21,88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ekonomi Wilayah Malang berdasarkan Pengeluaran

Menurut pengeluaran, komponen yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian Kota Malang adalan konsumsi rumah tangga dengan andil sebesar 68,54%. Konsumsi rumah tangga pada 2024 tumbuh sebesar 5,20%.

Dia menjelaskan pula, komponen yang tumbuh paling tinggi pada tahun 2024 adalah konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) terutama pada partai politik. Pada 2024 terdapat pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan pemilihan walikota Malang.

Pada 2024 pula, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,20% atau mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2024 didorong oleh pengeluaran untuk transportasi/angkutan dan pengeluaran untuk rekreasi.

Pembentukan modal tetap bruto pada tahun 2024 tumbuh sebesar 4,69% atau mengalami perlambatan dari dua tahun sebelumnya. pertumbuhan PMTB didorong oleh peningkatan bangunan gedung untuk usaha dan pengadaan mesin untuk usaha.

“Konsumsi pemerintah untuk 2024 tumbuh sebesar 5,95% atau mengalami percepatan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Konsumsi pemerintah ini meliputi pengeluaran untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bantuan sosial, dan penyusutan,” ucapnya.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai Kota malang menempati posisi ke-5 dari sisi pertumbuhan ekonomi 2024 dari 38 kab/Kota di jatim, meski terjadi perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Menurutnya, hal ini sebagai daya pantul yang makin melemah dari lonjakan pertumbuhan pascacovid-19 (2023 dan 2024). Hal ini sebenarnya juga menunjukkan bahwa perekonomian Kota Malang kembali menuju keseimbangan baru seperti sebelum era covid-19 yaitu dikisaran 5%. 

Kota Malang yang bertumpu pada sektor industri dan jasa, kata dia, jika kedua sektor ini melambat maka dapat dipastikan pertumbuhan ekonomi Kota Malang akan terdampak signifikan karena industri dan jasa (dipresentasikan sektor perdagangan) menguasi lebih dari 55% perekonomian.

Di sisi pengeluaran, konsumsi rumah tanggal masih menjadi tumpuan (68,54%) sehingga menjaga daya beli menjadi faktor penting, Salah satunya menjaga kestabilan harga pangan.

Dari pertumbuhan ekonomi 2024, dia melihat, juga dapat dicermati terkait pertumbuhan konstruksi yang tinggi dan dikhawatirkan memperlebar ketimpamgan pendapatan karena penguasaan aset yang didominasi pada kelompok tertentu dan sebagian dikuasi bukan warga Kota Malang.

“Dengan capaian 2024 ini, Pemkot Malang harus fokus menggunakan instrumen fiskalnya untuk menstimulasi perekonomian di sektor produktif sejak  triwulan I/2025 agar memberikan multiplier effect yang tinggi pada geliat perkomomian 2025,” ucapnya. (K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper