Bisnis.com, MALANG — Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia mendapati indikasi kinerja kegiatan dunia usaha di Malang tumbuh positif pada triwulan I/2024 meskipun termoderasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, mengatakan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan dunia usaha pada periode tersebut tumbuh positif. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan I/2024 sebesar 9,97%, termoderasi dari 18,04% pada triwulan IV/2023.
“Termoderasinya kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan I/2024 terjadi seiring perlambatan kinerja sektor Industri Pengolahan (SBT -4,77%), Konstruksi (SBT 1,51%) dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT -0,37%),” katanya, Selasa (6/5/2024).
Hal ini terjadi seiring moderasi permintaan pasca-festive season Natal dan Tahun Baru, meningkatnya inflasi komoditas pangan, faktor seasonal awal tahun terkait proses pengadaan proyek pada sektor konstruksi, serta sikap wait and see investor menjelang Pemilu pada Februari 2024.
Menurut dia, kapasitas produksi terpakai maupun kondisi keuangan pada triwulan/I 2024 menurun. Kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 71,95%, relatif lebih rendah dibandingkan 77,83% pada triwulan IV 2023.
Penurunan kapasitas produksi disebabkan oleh menurunnya kapasitas utilisasi sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Industri Pengolahan. Sementara Saldo Bersih (SB) kondisi keuangan tercatat tetap baik sebesar 7,95%, meskipun sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya dengan SB sebesar 11,35%.
Baca Juga
Menurunnya kondisi keuangan dunia usaha didorong oleh penurunan akses kredit, kondisi likuiditas maupun kondisi rentabilitas. Pada triwulan II/2024, kata Febrina, responden memprakirakan kegiatan usaha tumbuh dengan SBT sebesar 19,48%, meningkat dibandingkan SBT 9,97% pada triwulan I/2024.
Tumbuhnya kegiatan usaha tersebut ditopang oleh kinerja sektor Industri Pengolahan (SBT 1,25%), Konstruksi (SBT 7,54%), dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 0,32%).
“Pertumbuhan ini diprakirakan didorong oleh adanya momen libur panjang HBKN Idulfitri serta prakiraan membaiknya kinerja ekspor seiring dengan potensi perbaikan ekonomi mitra dagang domestik dan luar negeri,” katanya.(K24)