Bisnis.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mencatat penyaluran kredit perbankan di sektor rumah tangga atau kredit konsumtif mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 8,06% per Agustus 2023.
Kepala OJK Regional 4 Jatim Giri Tribroto mengatakan peningkatan penyaluran kredit perbankan di sektor rumah tangga yang cukup tinggi ini menunjukkan daya beli masyarakat di Jatim cukup bagus meskipun banyak tekanan isu perekonomian global.
“Kredit perbankan ini turut mendukung perekonomian Jatim, di mana kredit rumah tangga menopang PDRB dari sisi pengeluaran atau konsumsi,” katanya dalam Media Update OJK Regional 4 Jatim di Solo, Selasa (17/10/2023).
Giri memaparkan, kredit perbankan di Jatim hingga Agustus 2023 mencapai Rp554,3 triliun atau tumbuh 6,35% (yoy). Secara umum, mayoritas kredit perbankan Jatim disalurkan kepada usaha-usaha produktif yang ditopang oleh Kredit Modal Kerja (KMK) dengan kontribusi sebesar 53,82% dari total kredit perbankan.
“Dari segi golongan debitur, 39,21% kredit disalurkan kepada UMKM,” katanya.
Adapun dari total penyaluran kredit perbankan Rp554,3 triliun ini disumbang oleh lima sektor ekonomi terbesar bagi pembiayaan, di antaranya rumah tangga sebesar Rp157,7 triliun atau naik 8,06% (yoy) dengan kontribusi sebesar 28,44%, disusul sektor perdagangan besar dan eceran Rp145,3 triliun atau naik 3,57% (yoy) dengan share 26,20%.
Baca Juga
Selanjutnya, disumbang sektor industri pengolahan Rp112,7 triliun naik 6,32% (yoy) dengan kontribusi 20,33%, dan sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp39,6 triliun atau naik 6,85% (yoy) dengan kontribusi sebesar 7,14%, dan terakhir dari sektor konstruksi Rp25,1 triliun naik 0,94% (yoy) dengan share 4,53%.
Berdasarkan jenis bank, dari total penyaluran kredit itu disumbang oleh Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS) Rp537,7 triliun atau tumbuh 6,06% (yoy) dengan kontribusi 97%, dan dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah Rp16,6 triliun tumbuh 16,48% (yoy) dengan share 3%.
Secara umum, tambah Giri, sepanjang 2023 ini kondisi perbankan di Jatim masih menunjukkan kinerja yang solid, tercermin dari total aset, Dana Pihak Ketigda (DPK) dan kredit dengan didukung risiko kredit yang menurun dan terjaga rendah.
“Risiko kredit juga termitigasi dengan baik dengan pencadangan yang cukup sehingga rasio Non-Performing Loan (NPL) Gross dan Net Perbankan pada Agustus 2023 masing-masing berada di level 3,72% dan 1,42%,” ujar Giri.