Bisnis.com, SURABAYA — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kinerja ekspor nonmigas Jatim pada September 2023 sedikit mengalami kenaikan 3,28% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) setelah sempat turun dalam beberapa bulan.
Kepala BPS Jatim Zulkipli mengatakan pada September 2023, ekspor non migas Jatim tercatat sebesar US$1,76 miliar naik 3,28% dari Agustus yang tercatat US$1,70 miliar.
“Namun jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu atau year on year (yoy), ekspor non migas kita turun -10,31% dari September 2022 yang mampu mencapai US$1,96 miliar,” katanya, Selasa (17/10/2023).
Lebih rinci, kinerja ekspor non migas dari sektor pertanian pada September 2023 tercatat sebesar US$97,99 juta naik 11,54% (mtm), tetapi turun -37,15% (yoy), dan secara kumulatif juga turun -22,17% (ctc).
Sedangkan ekspor di sektor industri pengolahan US$1,64 miliar naik 2,68% (mtm), tetapi turun -8,06% (yoy), dan -15,99% (ctc). Sementara ekspor sektor pertambangan US$9,13 juta naik 40,45% (mtm), dan naik 7,68% (yoy).
Zulkipli mengatakan kinerja ekspor non migas Jatim di sepanjang tahun ini terkontraksi karena disebabkan oleh kondisi perekonomian mitra dagang utama Provinsi Jatim seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Thailand.
Baca Juga
“Pada September 2023 di negara-negara mitra datang ini juga terlihat mengalami penurunan data manufacturing PMI. Hanya India yang memiliki nilai di atas 50,” ujarnya.
Adapun komoditas barang yang mengalami kenaikan permintaan ekspor pada September yakni perhiasan/permata, tembaga, pupuk, berbagai makanan olahan, produk farmasi. Sedangkan barang ekspor yang turun yakni mesin dan perlengkapan listrik, tembakau dan rokok, berbagai produk kimia, besi dan baja, lemak dan minyak hewani/nabati.
Untuk negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan permintaan barang dari Jatim di antaranya AS, Uni Emirat Arab, Belanda, India dan Singapura. Negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan permintaan di antaranya Swiss, Hong Kong, Vietnam, Flipina dan Angola.
Secara kumulatif dari Januari - September 2023, pangsa pasar ekspor non migas Jatim disumbang oleh Tiongkok US$2,16 miliar, AS US$2,09 miliar, Jepang US$2,10 miliar dan Malaysia US$0,86 miliar.