Bisnis.com, DENPASAR – Geliat ekspor komoditas nontambang di NTB terus menguat pada 2023, ditandai dengan pengiriman sejumlah komoditas unggulan ke luar negeri, meskipun nilai transaksi itu masih belum bisa mengimbangi ekspor tambang.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB mencatat, pada Oktober 2023 NTB mengekspor 1 ton manggis ke Dubai. NTB juga mengekspor ikan tuna senilai Rpp1,09 miliar ke Singapura.
Kepala BI NTB, Berry A Harahap menjelaskan berhasilnya ekspor manggis buah dari upaya diversifikasi pengembangan ekspor komoditas unggulan non-tambang. “Antusiasme dan permintaan calon buyer dari luar negeri terhadap komoditas unggulan di Provinsi NTB tercatat sangat tinggi, yang menunjukkan bahwa kualitas produk-produk NTB memiliki daya saing di pasar global,” jelas Berry dikutip dari siaran pers, Selasa (17/10/2023).
Baca Juga
Ekspor komoditas nontambang bisa berdampak luas terhadap ekonomi daerah, membuka lapangan kerja bagi masyarakat, mensejahterakan petani dan nelayan. BI juga terus mendorong ekspor komoditas lainnya seperti vanili, kopi, mutiara, ketak yang sudah menjadi produk unggulan daerah dan dikenal di mancanegara.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor komoditas nontambang seperti perhiasan / permata sebesar US$2.037.829 atau 2,39%, Ikan dan Udang sebesar US$1.404.604 atau 1,65%. Daging dan ikan olahan sebesar US$460.599 atau 0,54%, garam, belerang, kapur sebesar US$269.241 atau 0,32%, serta biji-bijian berminyak US$187.429 atau 0,22 persen%. Ekspor barang galian/tambang non migas masih mendominasi ekspor NTB dengan nilai US$80.610.172 atau 94,5%.
Negara tujuan ekspor kelompok komoditas barang galian/tambang non migas pada September 2023 adalah Korea Selatan. Untuk ekspor kelompok komoditas Perhiasan/Permata ditujukan ke Australia, Hongkong, Thailand, Jepang, dan India. Ekspor Kelompok ikan dan udang ditujukan ke Amerika Serikat, Singapura dan Malaysia. Sedangkan kelompok komoditas Daging dan Ikan Olahan ditujukan ke Amerika Serikat dan lainnya.