Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang tumbuh 11,59% year-on-year yoy dari Rp97,18 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp108,45 triliun pada Juni 2025, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit secara nasional sebesar 7,77% yoy.
Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan, mengatakan berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,67% yoy, namun mayoritas kredit di wilayah ini masih disalurkan untuk penggunaan Modal Kerja (Rp45,47 triliun/porsi: 41,93%).
"Seluruh daerah tingkat II di wilayah kerja OJK Malang mengalami pertumbuhan kredit, di mana persentase pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Probolinggo, tumbuh 32,40% yoy menjadi Rp10,13 triliun," kata Farid Faletehan, Rabu (27/8/2025).
Menurutnya, penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang terfokus pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Rp21,86 triliun/porsi: 20,16%), Industri Pengolahan (Rp18,63 triliun/porsi: 17,18%), Untuk Pemilikan Rumah Tangga Lainnya (Rp16,82 triliun/porsi: 15,51%), Untuk Pemilikan Rumah Tinggal (Rp11,74 triliun/porsi: 10,82%), dan Konstruksi (Rp8,86 triliun/porsi: 8,17%).
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), dia menegaskan, juga secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan positif, yakni sebesar 3,50% yoy atau mencapai Rp102,82 triliun per 30 Juni 2025.
"Sejalan dengan indikator ekonomi global yang menunjukkan tren perbaikan, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Malang menilai kondisi industri jasa keuangan di Malang sampai posisi Juni 2025 tetap stabil dengan kinerja intermediasi yang bertumbuh," tutur Farid.
Terkait dengan pemberantasan perjudian daring yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, kata Farid, OJK telah meminta bank untuk melakukan pemblokiran terhadap ±25.912 rekening dari data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI.
Dari pengembangan atas laporan tersebut, perbankan melakukan penutupan rekening yang memiliki kesesuaian dengan Nomor Identitas Kependudukan serta melakukan Enhance Due Diligence (EDD).
Untuk meningkatkan kualitas sistem keamanan siber bank, OJK juga telah meminta bank untuk kembali meningkatkan dan memperkuat kapabilitas deteksi insiden siber dengan melakukan pemantauan setiap saat terhadap anomali transaksi keuangan yang berpotensi fraud.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai penyaluran kredit perbankan yang bergerak naik memberikan sinyal positif bagi perekonomian daerah.
Hal ini selaras dengan pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jatim yang mencapai di atas 5%, di luar prediksi sejumlah pengamat ekonomi.
Pertumbuhan sisi konsumsi memberikan ruang gerak pada dunia usaha sehingga permintaan kredit meningkat.
Hal ini juga didorong semakin meningkatnya pemasaran melalui e-commerce yang dibuktikan dengan data BPS yaitu kenaikan belanja masyarakat secara online naik sebesar 7,55% pada triwulan II/2025.
"Tentunya dengan kemudahan e-commerce dan integrasi data pribadi serta rekening ke platform e-commerce maka keamanan transaksi secara digital menjadi penting," kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.
Selain itu, kata Joko, masyarakat juga harus bijak dalam berselancar di media sosial, jangan mudah tergiur dengan berbagai ajakan untuk praktik judi online maupun penawaran pinjaman online (pinjol).