Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Kredit Perbankan di Wilayah OJK Malang Tembus Rp108,45 Triliun

Penyaluran kredit di OJK Malang naik 11,59% yoy jadi Rp108,45 triliun pada Juni 2025, didorong sektor perdagangan dan investasi. Pertumbuhan tertinggi di Kota Probolinggo.
Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang tumbuh 11,59% year-on-year yoy. / Bisnis-Abdullah Azzam
Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang tumbuh 11,59% year-on-year yoy. / Bisnis-Abdullah Azzam
Ringkasan Berita
  • Penyaluran kredit perbankan di wilayah OJK Malang tumbuh 11,59% yoy menjadi Rp108,45 triliun pada Juni 2025, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 7,77% yoy.
  • Kredit Investasi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,67% yoy, dengan mayoritas kredit disalurkan untuk Modal Kerja sebesar Rp45,47 triliun.
  • OJK Malang menilai kondisi industri jasa keuangan tetap stabil dengan pertumbuhan intermediasi, dan telah meminta bank untuk meningkatkan keamanan siber serta memblokir rekening terkait perjudian daring.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang tumbuh 11,59% year-on-year yoy dari Rp97,18 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp108,45 triliun pada Juni 2025, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit secara nasional sebesar 7,77% yoy.

Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan, mengatakan berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,67% yoy, namun mayoritas kredit di wilayah ini masih disalurkan untuk penggunaan Modal Kerja (Rp45,47 triliun/porsi: 41,93%).

"Seluruh daerah tingkat II di wilayah kerja OJK Malang mengalami pertumbuhan kredit, di mana persentase pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Probolinggo, tumbuh 32,40% yoy menjadi Rp10,13 triliun," kata Farid Faletehan, Rabu (27/8/2025).

Menurutnya, penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang terfokus pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Rp21,86 triliun/porsi: 20,16%), Industri Pengolahan (Rp18,63 triliun/porsi: 17,18%), Untuk Pemilikan Rumah Tangga Lainnya (Rp16,82 triliun/porsi: 15,51%), Untuk Pemilikan Rumah Tinggal (Rp11,74 triliun/porsi: 10,82%), dan Konstruksi (Rp8,86 triliun/porsi: 8,17%).

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), dia menegaskan, juga secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan positif, yakni sebesar 3,50% yoy atau mencapai Rp102,82 triliun per 30 Juni 2025.

"Sejalan dengan indikator ekonomi global yang menunjukkan tren perbaikan, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Malang menilai kondisi industri jasa keuangan di Malang sampai posisi Juni 2025 tetap stabil dengan kinerja intermediasi yang bertumbuh," tutur Farid.

Terkait dengan pemberantasan perjudian daring yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, kata Farid, OJK telah meminta bank untuk melakukan pemblokiran terhadap ±25.912 rekening dari data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI.

Dari pengembangan atas laporan tersebut, perbankan melakukan penutupan rekening yang memiliki kesesuaian dengan Nomor Identitas Kependudukan serta melakukan Enhance Due Diligence (EDD). 

Untuk meningkatkan kualitas sistem keamanan siber bank, OJK juga telah meminta bank untuk kembali meningkatkan dan memperkuat kapabilitas deteksi insiden siber dengan melakukan pemantauan setiap saat terhadap anomali transaksi keuangan yang berpotensi fraud.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai penyaluran kredit perbankan yang bergerak naik memberikan sinyal positif bagi perekonomian daerah.

Hal ini selaras dengan pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jatim yang mencapai di atas 5%, di luar prediksi sejumlah pengamat ekonomi.

Pertumbuhan sisi konsumsi memberikan ruang gerak pada dunia usaha sehingga permintaan kredit meningkat.

Hal ini juga didorong semakin meningkatnya pemasaran melalui e-commerce yang dibuktikan dengan data BPS yaitu kenaikan belanja masyarakat secara online naik sebesar 7,55% pada triwulan II/2025.

"Tentunya dengan kemudahan e-commerce dan integrasi data pribadi serta rekening ke platform e-commerce maka keamanan transaksi secara digital menjadi penting," kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.

Selain itu, kata Joko, masyarakat juga harus bijak dalam berselancar di media sosial, jangan mudah tergiur dengan berbagai ajakan untuk praktik judi online maupun penawaran pinjaman online (pinjol). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro