Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beras Masih Jadi Penyebab Utama Inflasi di Kota Malang

Kelompok energi pada Maret mengalami inflasi sebesar 0,47 persen (m-to-m), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Beras impor./Bisnis-Annasa Rizki Kamalina.
Beras impor./Bisnis-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, MALANG — Beras masih menjadi penyebab utama inflasi di Kota Malang pada Maret yang mencapai 0,42 persen.

Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengatakan penyebab lainnya, yakni angkutan udara, cabai rawit, dan daging ayam ras. “Inflasi Maret (year on year) sebesar 5,74 persen,” ucapnya, Senin (3/4/2023).

Kelompok energi pada Maret, kata dia, mengalami inflasi sebesar 0,47 persen (m-to-m), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.

Secara year on year, kelompok energi mengalami inflasi sebesar 16,03 persen. Inflasi komponen bahan makanan pada bulan Maret sebesar 1,06 persen (mtm), mengalami peningkatan jika dibandingkan bulan sebelumnya yang nilainya sebesar 0,16 persen, sedangkan secara year on year, inflasi bahan makanan pada Maret sebesar 5,86 persen.

Dia juga meminta mewaspada komoditas yang dominan menyumbang inflasi menjelang Idulfitri, seperti angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, ayam hidup, dan beberapa komoditas lainnya

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai di tengah menguatnya tekanan inflasi karena momen Ramadan dan Lebaran, maka upaya-upaya menekan inflasi difokuskan pada  ketersediaan komoditas pangan dan perlindungan sosial pada kelompok miskin dan rentan miskin serta usaha mikro-kecil dengan percepatan penyaluran bantuan sosial dan operasi pasar murah dengan kupon agar lebih tepat sasaran.

Di sisi lain, kata dia, BI bekerja sama dengan perbankan memperkuat layanan drive thru penukaran uang baru agar masyarakat tidak menukarkan uang di pinggir jalan yang mengenakan beban biaya tambahan sekitar 10 persen. “Idealnya BI memperkuat sosialisasi dan teguran serta penindakan bahwa memperjualbelikan uang akan menambah tekanan pada inflasi,” ucapnya.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler