Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Misi Dagang Jatim dengan Sulut Tembus Rp159 Miliar

Kegiatan misi dagang dan investasi sudah menjadi cara jitu untuk mengungkit neraca perdagangan dan kerja sama strategis antar daerah.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memaparkan kinerja perdagangan barang dan jasa Jatim dalam misi dagang dan investasi di Sulawesi Utara./Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memaparkan kinerja perdagangan barang dan jasa Jatim dalam misi dagang dan investasi di Sulawesi Utara./Dok. Pemprov Jatim

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan misi dagang dan investasi antar daerah di Sulawesi Utara pada 25 Agustus 2022 dengan capaian 40 transaksi yang diperoleh dengan nilai sebesar Rp159 miliar.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan kegiatan misi dagang dan investasi sudah menjadi cara jitu untuk mengungkit neraca perdagangan dan kerja sama strategis antar daerah. 

“Selain itu, misi dagang ini juga menjadi salah satu harapan bagi daerah lain untuk mengendalikan laju inflasi, seperti yang diarahkan Gubernur Bank Indonesia bahwa laju inflasi dapat dikendalikan melalui kerja sama perdagangan antar daerah,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (25/8/2022).

Dia mengatakan dalam misi dagang di Sulawesi Utara ini, ada 38 pelaku usaha asal Jatim yang ikut dan memasarkan hasil usahanya, antara lain produk tas anyam, produk tile (granit dan keramik), batik tulis, jasa kepelabuhanan, olahan ikan, olahan kopi dan cokelat, beragam produk hortikultura dan sebagainya.

Sementara dari Provinsi Sulawesi Utara menghadirkan sebanyak 100 pelaku usaha yang bergerak diberbagai bidang. Di antaranya, olahan ikan atau frozen food, arang batok kelapa, rempah, produk hortikultura, gula aren, sarang burung walet dan lainnya.

“Tahun lalu kita sempat mengalami defisit perdagangan ekspor luar negeri karena kelangkaan kontainer, sehingga ekspor kita terhambat. Namun di tahun yang sama, neraca perdagangan antar daerah kita bisa surplus Rp233,02 triliun,” ujarnya.

Untuk tahun ini hingga semester I, lanjut Khofifah, neraca perdagangan Jatim dengan provinsi dan pulau lain telah mencapai Rp151 triliun. Menurutnya, potensi perdagangan domestik yang besar ini harus dimanfaatkan antar masing-masing daerah se Indonesia.

“Jika tidak, maka pasar kita akan dibanjiri produk luar negeri sementara kita sendiri seharusnya memiliki kemampuan untuk memenuhinya,” imbuhnya.

Berdasarkan data BPS, transaksi perdagangan antara Jatim dengan Sulawesi Utara pada 2021 tercatat mencapai Rp1,75 triliun. Dengan rincian nilai muat dari Jatim ke Sulut sebesar Rp1,45 triliun dan nilai bongkar dari Sulut ke Jatim sebesar Rp300,45 miliar. Dari transaksi ini, neraca perdagangan Jatim atas Sulut mengalami surplus sebesar Rp1,15 triliun.

Adapun barang yang diminati oleh Provinsi Sulut dari Jatim adalah minyak bahan bakar, cerutu dan sigaret, buah apel, perhiasan dan aksesoris, jeruk pamelo, anggur, sepeda motor, daging dan telur ayam, minyak goreng, dan sebagainya.  

Sedangkan barang yang diminati Jatim dari Sulut adalah briket batubara, ikan hidup, kayu gelondongan dari pohon bukan jenis konifera, ikan beku, biji pala, bunga pala, kapulaga, getah alam, kacang-kacangan, dan lain-lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper