Bisnis.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengemukakan perjuangan merebut kemerdekaan dari para penjajah memang telah usai, tetapi perjuangan melawan kemiskinan dan kebodohan belum selesai.
"Merdeka itu adalah terbebas dari belenggu penjajah dan memiliki hak-martabat yang sama satu dengan yang lain. Kalau hari ini, (untuk) kemerdekaan kita harus bertempur melawan kemiskinan, kebodohan, anak putus sekolah yang ada saat ini di Kota Surabaya," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/8/2022).
Pemerintah Kota Surabaya, kata dia, melakukan berbagai upaya pembangunan dan menjalankan berbagai program untuk mengatasi kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran itu.
"Maka kemerdekaan kita adalah untuk merebut kemerdekaan itu dari kebodohan, kemiskinan, pengangguran dan anak putus sekolah. Jadi, perjuangan kita masih berlanjut hari ini," katanya.
"Bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus terus berjuang sampai saat ini. Karena kebahagiaan harus kita raih seperti yang diimpikan dan diidamkan seluruh pahlawan negara Indonesia ini yang telah gugur mendahului kita," ia menambahkan.
Wali Kota juga mengemukakan pentingnya gotong royong dalam upaya membangun kota dan menyejahterakan warga.
Ia mengatakan bahwa pemerintah kota membutuhkan dukungan dari semua unsur dalam masyarakat untuk menjalankan program-program pembangunan dan penanggulangan kemiskinan.
Wali Kota mengapresiasi peran Kader Surabaya Hebat dalam mendukung pelaksanaan program-program pemerintah.
Dia menyebut Kader Surabaya Hebat sebagai pahlawan masa kini yang berjuang menanggulangi kemiskinan dan kebodohan bersama Pemerintah Kota Surabaya.
Pada peringatan HUT ke-77 RI, Wali Kota Surabaya mengajak warga ikut bergotong royong mengatasi masalah kemiskinan, pendidikan, dan penyediaan lapangan kerja.