Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Geomembran & Pohon di PLTSa Benowo Meminimalkan Bau

upaya pemasangan geomembran dan penanaman pohon tersebut dilakukan untuk mencegah atau meredam bau yang berasal dari PLTSa Benowo.
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 08 Agustus 2022  |  20:46 WIB
Geomembran & Pohon di PLTSa Benowo Meminimalkan Bau
Pemasangan geomembran di gunungan sampah PLTSa Benowo. - Dok. Pemkot Surabaya

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya tengah memasang geomembran dan penanaman pohon di kwaasan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo guna mempersiapkan gelaran Piala Dunia U-20 pada 2023.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan upaya pemasangan geomembran dan penanaman pohon tersebut dilakukan untuk mencegah atau meredam bau yang berasal dari PLTSa Benowo.

“Bau itu berasal dari fermentasi sampah yang menimbulkan gas metan dan sulfur, sehingga menyebabkan bau kurang sedap. Nah, supaya tidak bau, maka kami melakukan berbagai hal supaya nanti di Piala Dunia U-20 tidak bau,” katanya dalam rilis, Senin (8/8/2022).

Dia mengatakan dalam pencegahan bau sampah di kawasan Benowo itu, pihaknya telah meminta pengelola untuk menutup tumpukan sampah itu dengan geomembran, supaya gas yang ditimbulkan oleh sampah itu tidak keluar. 

“Selama ini tumpukan sampah itu memang sudah ditutup geomembran, tetapi  sudah ada yang sobek, makanya saat ini dipasangi lagi dan ditutup semuanya,” Katanya.

Dia menambahkan, sampai saat ini pengerjaan pemasangan geomembran sudah mencapai 50 persen. Pekerjaan tersebut ditargetkan awal September sudah rampung. 

“Ini karena nanti akan ada inspeksi dari FIFA untuk mengecek hasil pengerjaan ini. Apalagi, kalau ditutup semuanya kan juga lebih cantik secara estetikanya,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, pemkot juga meminta penambahan methane capture atau pipa-pipa atau blower yang dipasang di bawah TPA guna menangkap gas metan dari sampah-sampah itu kemudian diolah di generator hingga akhirnya bisa menjadi energi listrik. 

“Nah, methane capture itulah yang kami minta untuk ditambah supaya lebih efektif lagi menangkap gas metan,” ujarnya. 

Hebi menambahkan, pemkot terus memperbanyak penanaman pohon di sekeliling kawasan TPA. Green belt atau sabuk hijau itu ditanami berbagai macam pohon, mulai dari pohon bambu dan pohon besar lainnya. 

Penanamannya dibuat bertingkat sehingga pepohonan itu nantinya akan berbentuk tangga-tangga, dan sampah yang ada di TPA itu tidak akan terlihat dari jalan raya yang baru dibangun.

“Penanaman pohon itu sudah kami kebut sejak bulan lalu, dan saat ini sudah ada sekitar 3.500 lebih pepohonan yang kita tanam,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

benowo surabaya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top