Bisnis.com, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat inovasi sebuah alat konsentrator oksigen untuk menjawab fenomena peningkatan kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan Oxygen Concentrator ITS yang diberi nama Oxits dapat mengganti peran tabung oksigen yang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Oksigen kini menjadi barang langka sejak melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia sehingga Oxits ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat luas,” katanya dikutip dalam rilis, Jumat (6/8/2021).
Ashari berharap inovasi Oxits ini dapat meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan pasokan oksigen di masa pandemi, dan membuat keadaan menjadi lebih baik serta pandemi dapat cepat berakhir.
Ketua Tim Riset Oxits, Fadlilatul Taufany menjelaskan pasien Covid-19 yang mengalami saturasi oksigen rendah dalam darah sangat membutuhkan pasokan oksigen berkonsentrasi tinggi, sementara kadar oksigen di udara hanya berkisar 21 persen.
“Sehingga kami membuat inovasi Oxits ini yang dapat menghasilkan oksigen murni hingga 95,5 persen,” ujar Taufany yang juga Kepala Sub Direktorat Riset dan Publikasi Ilmiah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS.
Baca Juga
Dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini menambahkan, selain oksigen, udara bebas juga mengandung nitrogen sekitar 78 persen dan sisanya gas-gas lain. Prinsip kerja Oxits sendiri ialah mengambil udara bebas dan memurnikannya dari kandungan nitrogen melalui teknologi pressure swing adsorption (PSA).
“Jadi udara yang diserap oleh Oxits akan melalui filter terlebih dahulu guna menyaring partikel berukuran lebih dari 5 mikron. Lalu udara akan dikompresi untuk meningkatkan tekanan udara. Selama proses kompresi, mekanisme pendingin terus berjalan agar menjaga konsentrator dari overheating dan meningkatkan performa PSA,” jelasnya.
Selanjutnya, lanjut Taufany, nitrogen yang terkandung dalam udara akan diserap oleh filter zeolite untuk memurnikan udara. Terdapat 2 unit kolom yang bekerja secara bergantian, yaitu kolom untuk menyerap nitrogen dan kolom yang mengeluarkan nitrogen yang terperangkap di zeolit.
“Zeolit pada Oxits ini dapat digunakan dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Taufany menambahkan, udara yang telah bebas dari kandungan nitrogen akan disesuaikan dan diatur terlebih dahulu tekanan dan flow-nya dengan elektronik yang ada sebelum oksigen dialirkan.
“Inovasi Oxits ini telah sesuai dengan standar kesehatan WHO - Unicef,” imbuhnya.