Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimistis kondisi perekonomian Jatim akan menuju perbaikan yang lebih bagus salah satunya dengan menggenjot realisasi belanja daerah sampai akhir tahun sebagai stimulus ekonomi di masyarakat.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pada kuartal II/2021 Jatim akhirnya mulai menunjukkan kinerja pertumbuhan ekonomi yang positif yakni tumbuh 7,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu saat awal terjadinya pandemi.
“Belanja pemerintah pada kuartal II telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap geliat ekonomi masyarakat. Untuk itu Pemprov akan terus memaksimalkan belanja daerah sebagai stimulus perekonomian masyarakat,” katanya, Jumat (6/8/2021).
Dia memaparkan realisasi belanja daerah Provinsi Jatim hingga 5 Agustus 2021 tercatat sudah mencapai 44,29 persen, dan realisasi pendapatan daerah sudah mencapai 61,04 persen dari target.
“Kedua pencapaian ini merupakan kinerja luar biasa yang dilakukan seluruh OPD di Pemprov Jatim serta kolaborasi yang baik dengan DPRD Jatim, dan seluruh Forkopimda Jatim,” ujarnya.
Menurut Khofifah, realisasi belanja pemerintah ini secara tidak langsung telah berdampak pada perbaikan indikator kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan posisi angka kemiskinan di Jatim pada Maret 2021 sebesar 11,4 persen atau mengalami penurunan 0,06 persen.
Baca Juga
Namun begitu, pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat terus bergerak positif sampai akhri tahun ini perlu dibarengi dengan upaya penanganan Covid-19 yang maksimal, salah satunya dengan percepatan program vaksinasi.
“Kita optimistis bisa menginjak gas lebih kecang lagi ketika herd immunity itu sudah tercapai dengan vaksin. Namun, rem juga harus berimbang dengan tetap patuh protokol kesehatan karena pandemi ini belum selesai,” imbuh Khofifah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Provinsi Jatim pada kuartal II/2021 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 7,05 persen. Sejumlah sektor konsumsi yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut di antaranya ada beberapa kebijakan pemerintah untuk memberikan stimulus mulai dari pajak properti, PPnBM untuk kendaraan bermotor sehingga mendorong penjualan mobil hingga naik 10,38 persen.
Selain itu, minat investasi di Jatim juga masih cukup tinggi dengan peningkatan investasi sebesar 1,77 persen, disusul kinerja ekspor juga meningkat 21,16 persen, dan sektor konsumsi naik 5,24 persen.
Berdasarkan lapangan usaha, sektor industri pengolahan berkontribusi paling besar terhadap struktur PDRB Jatim mencapai 30,23 persen dengan laju pertumbuhan 6,85 persen (yoy). Selanjutnya sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memberi kontribusi PDRB 18,28 persen dengan laju pertumbuhan 13,64 persen (yoy).
Kontribusi tertinggi ketiga pada struktur PDRB Jatim adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi 12,37 persen dan laju pertumbuhan minus 3,14 persen (yoy).
Dari sisi pengeluaran, belanja pemerintah cukup memberikan peran dan telah mengalami peningkatan 95 persen untuk realisasi APBD provinsi dan peningkatan realisasi APBD kota/kabupaten sebesar 143 persen.