Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya memastikan proses rapid test massal di Terminal Keputih sudah sesuai dengan protokol kesehatan dan physical distancing.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan antrean, Pemkot Surabaya telah menyiapkan 200 kursi antrean.
"Ini kita lakukan agar warga yang ikut rapid test tetap menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan. Jadi mereka yang antre harus duduk saat menunggu giliran," katanya dalam rilis, Jumat (5/6/2020).
Menurut Irvan, ketika warga belum mendapat kursi antrean, mereka bisa pulang dulu atau menunggu di luar. Namun, ketika menunggu di luar mereka dilarang berkelompok atau bergerombol.
“Yang belum dapat kursi, kita minta menyebar. Kita larang bergerombol," katanya.
Dia mengatakan sejak Kamis (04/06/2020), Terminal Keputih, Sukolilo Surabaya terus dipadati masyarakat. Mereka datang dari beberapa wilayah untuk mengikuti rapid test dan swab massal yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca Juga
Dalam rapid test massal yang digelar pada hari ke 7 ini, Kepala BPB dan Linmas Surabaya itu menyatakan telah menyiagakan ratusan personel. Mereka bertugas mengatur warga yang datang.
“Kita menyiagakan personel juga di luar untuk meminta mereka (warga) supaya menyebar dan tidak berkelompok,” katanya.
Irvan menyebut, setidaknya ada 131 personel yang disiagakan. Mereka terdiri dari anggota Linmas, Satpol PP, jajaran kecamatan serta petugas dari kepolisian dan TNI.
Selain berlangsung di Terminal Keputih Sukolilo, rapid test dan swab massal pada 5 Juni 2020 ini juga dilaksanakan di Jl. Pegirian, kawasan Ampel Surabaya. Rapid test menggunakan Mobil PCR (polymerase chain reaction) dari BIN dengan masing-masing kuota disiapkan 500 peserta.