Bisnis.com, KOTA BATU - Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimistis jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut akan mengalami peningkatan saat libur akhir tahun yang bersamaan dengan perayaan Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (23/11/2023) mengatakan, kebutuhan masyarakat untuk berwisata menjadi salah satu hal penting dan tidak bisa ditunda, sehingga ia meyakini jumlah kunjungan akan mengalami peningkatan saat libur akhir tahun.
"Wisata itu salah satu hal yang luar biasa, kebutuhan masyarakat untuk healing, itu tidak bisa ditunda," kata Emil.
Emil menjelaskan, meskipun pada Desember 2023 kali ini juga bersamaan dengan adanya geliat politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, ia tetap meyakini bahwa menjelang datangnya pesta demokrasi terbesar di Indonesia itu tidak akan berdampak terhadap aktivitas wisata.
Menurutnya, salah satu hal yang harus diperhatikan untuk menjamin aktivitas wisatawan tetap bisa berjalan dengan baik adalah terkait dengan keamanan dan kenyamanan pada tiap-tiap daerah tujuan wisata di Jawa Timur.
"Pemerintah senantiasa melakukan koordinasi dengan Forkopimda, TNI, Polri dan semua instansi terkait. Bukan hanya soal kelancaran lalu lintas, tapi juga soal kamtibmas. Termasuk Natal, pengamanan ibadah tentunya menjadi sangat penting," katanya.
Baca Juga
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke wilayah tersebut, dimana pada semester pertama 2023, jumlah kunjungan wisatawan tercatat mencapai 116,702 juta kunjungan.
Dalam perkembangan lain, kunjungan wisatawan ke Pantai Mutiara yang berada kawasan Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur meningkat dua kali lipat semenjak dibukanya jalur lintas selatan (JLS) yang menghubungkan pesisir selatan daerah itu dengan Kabupaten Tulungagung.
"Kunjungan wisatawan naik dua kali lipat, bahkan lebih,” kata Koordinator Lapangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Mutiara Dianto di Trenggalek, pekan lalu
Dianto memberi komparasi (membandingkan) kunjungan wisatawan ke destinasi ungulan wisata baru Kabupaten Trenggalek itu antara sebelum dan sesudah JLS dibuka.
Dulu, katanya, saat JLS belum dibangun atau masih proses pengerjaan di mana akses pengunjung hanya bisa melalui jalur arteri melalui Kecamatan Bandung, Tulungagung, jumlah kunjungan wisatawan paling tinggi sekitar 1.700 orang pada hari minggu.
Sementara pada hari Sabtu angka kunjungan mengacu jumlah tiket masuk yang terjual, berkisar antara 700-800 wisatawan.
"Setelah JLS dibuka, untuk hari Sabtu kisaran dua ribuan dan di hari Minggu pengunjung bisa sampai 3.500 sampai empat ribuan,” katanya.
Sejak JLS dibuka, tidak sedikit rombongan bus maupun kendaraan besar lainnya mayoritas melewati JLS singgah di Pantai Mutiara. Bahkan di momentum tertentu, pengelola terpaksa mengalihkan wisatawan yang hendak berkunjung ke destinasi wisata lain karena mengalami pembeludakan (mengalir atau meluap terlalu penuh).
"Seperti halnya beberapa waktu lalu, sampai-sampai lokasi parkir di pelabuhan itu sudah 12 bus yang masuk. Sedangkan kapasitas hanya 10 sampai 15 bus ke Pantai Mutiara yang berada di Desa Tasikmadu ini," katanya dilansir Kantor Berita Antara.