Bisnis.com, MALANG — Pengembang Araya berkomitmen membangun kota satelit modern, tidak melulu membangun rumah, untuk mendukung keberadaan Kota Malang.
Manager Marketing Araya, JV Teguh Widjajanto, mengatakan pertumbuhan Kota Malang bagian utara sangat pesat, terutama saat tol telah beroperasi. Hotel-hotel banyak dibangun, bahkan ada yang berbintang lima, pusat bisnis, dan lainnya.
“Keberadaan Kota Satelit Modern Araya, menjadi pendukung dan integratif dengan Kota Malang, terutama dengan kawasan bagian utara,” ujarnya, Selasa (25/9/2023).
Di Araya sendiri, dia meyakinkan, sudah menjadi kota satelit modern. Di sana ada hotel, perguruan tinggi, supermarket, RS, resto, fasilitas olahraga seperti lapangan golf, kafe, tempat rekreasi, dan lainnya. Dalam pengembangannya, setiap kawasan didesain dengan adanya fasilitas pendukung, tidak hanya sebatas hunian.
Seperti pada kawasan tahap III yang dimulai sejak 7 tahun lalu dengan luas lahan 200 hektare, dia menegaskan, komposisi lahan yang diperuntukkan untuk hunian, sisanya untuk lapangan golf 30 hektare, pendidikan (Binus University) mencapai 30 hektare, dan sisanya untuk cafe, resto, kawasan bisnis dan lainnya.
Dalam membangun kawasan bisnis, kata dia, Araya menawarkan konsep yang beragam, mulai dari sewa gedung, menyerahkan kepada investor untuk membangun, atau kerja sama dengan investor.
Baca Juga
Fasilitas yang dibangun juga menjadi penanda kawasan tersebut. Seperti Arcade Garden, menjual ambience di dalam restoran dan garden tersebut dengan suasana Eropa Tempoe Doeloe. Pengunjung juga mendapatkan sensasi dengan dapat melihat pemandangan Kota Malang maupun keindahan Gunung Arjuno dan Kawi.
Di Ngombe Coffe, yang ditawarkan selain menu yang khas, juga pemandangan lapangan golf yang indah. Di Taman Indie Resto, tamu ditawarkan menu-menu khas Jawa juga ambinence dan pelayanan khas budaya suku tersebut.
Dengan konsep seperti itu, dia meyakinkan, Araya memberikan peluang bagi penghuni untuk memanfaatkan potensi untuk bisnis. Seperti di kawasan tahap III, masyarakat dapat memanfaatkan untuk kegiatan bisnis seperti rumah indekos, usaha laundry, cafe, resto, dan lainnya.
Dia memperkirakan, pengembangan kawasan tahap III akan rampung pada 5 tahun mendatang. Selanjutnya, akan dikembangkan kawasan tahap IV dan V yang masing-masing dengan luasan 200 hektare. Masing-masing-masing kawasan, diproyeksikan akan rampung selama 10-15 tahun.
Secara perencanaan, dia menegaskan, sudah ada. Namun dengan cepatnya perubahan zaman, maka perencanaannya dibuat longgar. Artinya, implementasinya menyesuaikan dengan perkembangan zaman terkini. “Tapi intinya dalam setiap kawasan, tidak hanya rumah yang dibangun, tapi ada fasilitas pendukung yang terintegrasi,” ujarnya.
Dengan begitu, maka komplek perumahan mewah Araya dapat memposisikan dirinya sebagai kota satelit mandiri, kota yang sudah mampu memenuhi pemenuhan dirinya, namun tetap terintegrasi dengan kota induk, yakni Kota Malang.
Konsep kota seperti itu, dia meyakinkan, menjadi lebih relatif mudah berkembang dengan telah terealisasinya jalan tol dan berkembangnya kawasan Kota Malang bagian utara. (K24)
Program Jelajah Properti Jatim didukung oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), CitraLand Surabaya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Honda Surabaya Center, Waringin Hospitality, dan Sadz Water. Kegiatan ini bertujuan memotret geliat usaha properti di sejumlah titik di Jawa Timur. |