Bisnis.com, MALANG — Lahan seluas 907 hektare di Gunung Arjuna, Kota Batu, dilahap jago merah dalam kebakaran hutan yang sudah berlangsung sejak 11 hari lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Batu, Agung Sedayu, mengatakan hingga saat ini, petugas BPBD Kota Batu bersama tim gabungan lainnya masih fokus memadamkan api di lapangan.
“Lahan yang terbakar terletak di sebagian kawasan di Desa Sumber Brantas, Desa Tulungrejo, dan Desa Sumbergondo,” katanya, Selasa (5/9/2023).
Saat ini, dia menegaskan status Karhutla di Kota Batu yang semula siaga ditingkatkan menjadi tanggap darurat. Hingga saat ini saja, api belum padam meski juga sudah dilakukan penanganan water bombing. Sejumlah flora fauna, juga vegetasi mati akibat terdampak kebakaran seperti cemara gunung, ilalang dan semak belukar.
"Hingga hari ini, api masih terpantau di 6 titik, sudah jauh berkurang dari sebelumnya," ujarnya.
Menurut dia, kendala pemadaman dipengaruhi juga oleh kondisi vegetasi yang mengering akibat musim kemarau dan faktor angin kencang membuat api cepat merembet.
Baca Juga
Potensi api masih terus meluas karena faktor angin kencang dan kondisi vegetasi yang kering. Dalam upaya penanganan ini, BPBD Kota Batu mengerahkan 64 personel tim gabungan dari berbagai instansi, mulai Tahura R. Soerjo, TNI dan Polri, FPRB, Tagana, PMI, Brigade Penolong 13.38 Kota Batu dan relawan.
"Mereka berangkat melalui jalur pendakian Brakseng dan jalur Pura Luhur Giri Arjuno. Kami juga masih terus melakukan Koordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI, Polri dan Tahura R. Soerjo di Posko Darurat Kaliandra, Kabupaten Pasuruan,'' ucapnya.
Seperti diketahui, kebakaran yang melanda kawasan gunung setinggi 3.339 mdpl itu sudah terjadi sejak Sabtu (26/8/2023). Api yang bermula di kawasan Bukit Budug Asu merembet ke wilayah Kabupaten Pasuruan dan kini meluas ke Kota Batu hingga Mojokerto. (K24)