Bisnis.com, GRESIK - Produsen komponen otomotif berupa pegas, PT Indospring Tbk (INDS) optimistis tahun ini bisa mencapai target penjualan secara konsolidasian yang dipatok Rp4,1 triliun seiring dengan potensi pasar yang masih positif baik domestik maupun global.
HC & Finance Director INDS, Bob Budiono mengatakan hingga semester I/2023, capaian kinerja penjualan produk komponen otomotif INDS ini telah terealisasi sebesar Rp1,97 triliun atau setara 48 persen dari target.
“Jumlah capaian ini mengalami peningkatan 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sejauh ini masih sesuai harapan, dan diharapkan sampai akhir tahun bisa tercapai penuh 100%, bahkan diharapkan lebih,” katanya kepada Bisnis di sela-sela perayaan HUT ke-45 Indospring, Kamis (17/8/2023).
Dia melanjutkan, dari target tahun ini, INDS memproyeksikan kinerja penjualan disumbang oleh pasar ekspor sebesar Rp1,9 triliun (47 persen) dan domestik Rp2,2 triliun (53 persen).
“Bertepatan dengan perayaaan HUT ke-45 Indospring, sekaligus HUT-78 RI, kami berharap perusahaan bisa sesuai dengan visi bapak pendiri Rianto Nurhadi dan misi Indonspring berjalan. Harapannya kami menjadi produsen komponen otomotif yang menguasai pasar domestik dan global,” katanya.
Saat ini, katanya, Indospring telah menguasai pangsa pasar domestik sebesar 80 persen. Di pasar ekspor pun, Indospring telah menguasai setidaknya di lima benua, misalnya sudah ekspor produk ke Jepang yang mendominasi, disusul Amerika Serikat (AS), Australia, Thailand, dan Eropa.
Baca Juga
“Selain Jepang, untuk saat ini ada potensi besar di pasar Australia karena di sana ada proyek pertambangan dan railway. Haparannya kami bisa menyuplai pegas untuk kereta atau railway di sana,” imbuhnya.
Bob menambahkan, perseroan juga berharap situasi perekonomian di tahun politik ini bisa tetap stabil mengingat biasanya di tahun politik, pabrikan mobil atau Original Equipment Manufacturer (OEM) sedikit menahan produksi.
“Di segmen OEM ini biasanya mereka menahan order kepada supplier komponen otomotif, kita akan lihat di kuartal IV/2023. Namun ketika segmen OEM menahan, masih ada segmen aftermarket yang kontribusinya 20 persen ini bisa diandalkan karena saat penjualan mobil baru turu, mobil lama butuh penggantian komponen secara berkala,” jelasnya.
Bob juga berharap dukungan dari pemerintah, misalnya terkait kebijakan untuk mengerem produk impor serupa dengan komponen otomotif buatan Indonesia agar tidak kalah bersaing, meskipun produk dalam negeri sendiri justru memiliki kualitas yang lebih bagus.
Vice President Director INDS, Lioe Cu Ling menambahkan, ke depan INDS ingin terus meningkatkan kinerja melalui berbagai pengembangan inovasi serta pertumbuhan industri yang sustainable dan mampu menciptakan lapangan kerja di Indonesia.
“Secara total, INDS saat ini memiliki sebanyak 3.000 an pekerja, dengan memiliki 3 plant/pabrik yang seluruhnya ada di Gresik - Jatim,” katanya.
PT Indospring Tbk sendiri lahir pada 5 Mei 1978. Awalnya, perusahaan ini dirintis oleh Rianto Nurhadi pada 1958 di rumah pribadi untuk memenuhi kebutuhan pegas truk milik sendiri. Pada 1968, perusahaan yang sebelumnya bernama CV Roda Jaya ini menjadi lebih modern yakni berstatus home industry.
Kemudian pada 1978 akhirnya menjadi PT Indospring, yang pada saat itu ada lokalisasi suku cadang otomotif, dan pada 1990, Indospring resmi melantai bursa menjadi perusahaan terbuka.
Adapun saat ini perseroan memiliki empat pabrik spring. Kapasitas per tahun untuk masing-masing produk yakni 135.000 ton pegas daun, 6.600 ton pegas keong panas, dan 4.200 ton stabilizer bar, dan 6,6 juta set komponen rem kendaraan bermotor.
Selain memasok pasar ekspor ke beberapa negara, Indospring juga memasuk untuk pabrikan otomotif besar seperti Mitsubishi, Hino, Daihatsu, Toyota, Honda, Suzuki dan Hyundai di kendaraan roda empat, dan semua pabrikan motor dan pasar aftermarket.