Bisnis.com, SURABAYA — Emiten produsen pegas dan komponen otomotif PT Indospring Tbk (INDS) mengejar laba bersih Rp117 miliar tahun ini atau naik 45% dibandingkan 2024, meski dibayangi ketidakpastian ekonomi global.
Direktur INDS Bob Budiono mengatakan, di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, perseroan tetap berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan, baik dari pasar domestik maupun ekspor, dengan fokus khusus pada segmen aftermarket, sebagai langkah antisipatif terhadap stagnasi penjualan di pasar original equipment manufacturer (OEM) roda empat dan roda dua,
“Proyeksi 2025, laba bruto mencapai Rp494 miliar atau naik 16% dibanding 2024, sedangkan laba usaha diproyeksikan mencapai Rp177 miliar atau naik 36% dibanding 2024,” ujarnya pada RUPS Tahunan di Surabaya, Senin (23/06/2025).
Laba bersih 2025, kata dia, diproyeksikan mencapai Rp117 miliar atau naik 45% dibanding pencapaian 2024.
Menurutnya, ada beberapa strategi untuk mencapai pertumbuhan pada tahun ini, antara lain dari sisi internal dengan menaikkan produktivitas dan efisiensi dari sektor produksi.
Dari sisi eksternal, perseroan merencanakan ekspansi melalui jaringan distribusi. Intinya, perseroan akan mencoba mempelajari jaringan distribusi baru terutama di Eropa dan Timur Tengah sehingga diharapkan penjualan dapat tumbuh signifikan.
Baca Juga
Dia menegaskan, pasar ekspor saat ini memberi kontribusi sebesar 40%, kontribusi terbesar di Jepang saat ini 25-30%, sedangkan di Timur Tengah kurang dari 3% dari total ekspor.
“Kami berharap ekspor masih bisa menunjang,” ucapnya.
Terkait kinerja perseroan, kata dia, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp25 miliar pada kuartal I/2025 atau tumbuh sebesar 53% year on year (yoy).
Dia menuturkan, capaian laba bersih itu mengalami kenaikan sebesar Rp9 miliar atau sebesar 53% yoy dibandingkan kuartal I/2024.
Capaian laba bruto kuartal I/2025 sebesar Rp114 miliar, tumbuh sebesar 1% yoy, sedangkan laba usaha kuartal I/2025 sebesar Rp38 miliar atau tumbuh sebesar Rp7 miliar atau sebesar 21% yoy.
“Dari sisi penjualan bersih pada kuartal I/2025, INDS mencatatkan penjualan sebesar Rp774 miliar atau turun 4% yoy dari pencapaian kuartal I/2024,” katanya.
Di tengah kondisi industri otomotif yang mengalami penurunan penjualan sebesar 13,9% pada 2024, kata dia, jelas berdampak pada kinerja perusahaan. Pendapatan perseroan pada 2024 tercatat hanya sebesar Rp3,17 triliun, turun sebesar 17% secara yoy dibandingkan pendapatan 2023 yang mencapai Rp3,80 triliun.
Hal itu bisa terjadi karena kontribusi pendapatan perseroan banyak disumbang dari segmen komponen kendaraan bermotor dan alat pertanian, masing-masing sebesar Rp3,16 triliun dan Rp9 miliar atau berturut-turut masing-masing sebesar 99,70% dan sebesar 0,30% dari total pendapatan.
“Laba bruto 2024 sebesar Rp427 miliar turun 34% yoy dibanding 2023,” ucapnya.
Laba bersih setelah pajak dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2024, kata dia, masing-masing sebesar Rp81 miliar dan Rp70 miliar atau turun masing-masing sebesar 58% dan 62% yoy.
Bob menambahkan, perseroan akan membagikan dividen senilai Rp52,5 miliar atau Rp8 per saham. Besaran ini setara dengan 75% dari laba bersih 2024 pada 25 Juli 2025.