Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Malang Raya Melambat, Begini Gambarannya

Indikasi penurunan kinerja kegiatan usaha terjadi seiring moderasi permintaan pasca momen Natal, tahun baru dan libur sekolah akhir tahun serta inflasi.
Tugu ikon Kota Malang./Ist
Tugu ikon Kota Malang./Ist

Bisnis.com, MALANG — Kinerja kegiatan usaha pada triwulan I/2023 termoderasi mengacu Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Malang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi, mengatakan moderasi kegiatan usaha tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada triwulan I/2023 sebesar 2,84 persen, menurun dibandingkan 16,63 persen pada triwulan IV/2022. 

"Secara sektoral, penurunan kinerja kegiatan usaha secara umum didorong oleh berbagai sektor utama seperti Industri Pengolahan (SBT -3,19 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (SBT 5,02 persen) dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 0,00 persen)," katanya, Kamis (13/4/2023). 

Sejalan dengan kinerja kegiatan usaha, kata dia, kapasitas produksi terpakai, tenaga kerja dan investasi pada triwulan I/2023 tercatat lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. 

Secara umum, ujar dia, indikasi penurunan kinerja kegiatan usaha terjadi seiring moderasi permintaan pasca momen Natal, tahun baru dan libur sekolah akhir tahun serta tingkat inflasi yang relatif masih tinggi pada awal 2023. 

Permintaan ekspor melambat tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) negara mitra dagang yang masih pesimis. Adapun mitra dagang utama (non-migas) di wilayah kerja BI Malang adalah Amerika Serikat dengan share ekspor 25,46 persen dan Jepang 18,87 persen. 

PMI Amerika Serikat dan Jepang pada bulan Maret 2023 masih di bawah 50 (pesimis) masing-masing sebesar 49,2. Indikator lainnya adalah penurunan impor bahan baku industri di wilayah kerja BI Malang sebesar 14 persen dari triwulan IV 2022. 

Kebijakan The Fed mengenai kenaikan suku bunga AS, dia menegaskan, berimplikasi pada kenaikan harga bahan impor turut menahan impor bahan baku di wilayah kerja Bank Indonesia Malang. 

Sedangkan kinerja kegiatan usaha triwulan II/2023, kata dia, diprakirakan menguat dan mencatatkan kinerja positif dengan SBT 33,39 persen, meningkat dari 2,84 persen triwulan I/2022. 

Akselerasi kinerja usaha ini ditopang oleh sektor Industri Pengolahan (SBT 4,26 persen), Konstruksi (SBT 6,04 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (SBT 5,29 persen) serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 0,37 persen). 

Hal ini didorong oleh prakiraan kenaikan permintaan industri makanan dan minuman sejalan dengan momen Idulfitri. Potensial gain pelonggaran zero covid policy di Tiongkok berpotensi mendorong peningkatan perdagangan di Tiongkok. Dalam hal ini pangsa ekspor Wilker BI Malang ke Tiongkok sebesar 11,80 persen atau negara tujuan ekspor utama ke-3 setelah Amerika Serikat dan Jepang.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai geliat ekonomi daerah di wilayah kerja BI Malang pada triwulan/1 2023 yang belum on fire lebih disebabkan pada situasi global, dimana daerah tujuan ekspor utama, yaitu amerika serikat dan Jepang ekonominya sedang tidak baik-baik saja. 

Di sisi lain, kata dia, melambatnya penyerapan anggaran pemerintah daerah dan belanja perlindungan sosial membuat daya beli masyarakat cenderung stagnan sehingga membuat dunia usaha sedikit lesu. Padahal seharusnya percepatan belanja APBD menjadi kunci untuk menstimulasi perekonomian di tengah lambatnya realisasi investasi.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper