Bisnis.com, SURABAYA — Masalah pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi kerakyatan menjadi fokus pembangunan Kota Surabaya pada 5 tahun mendatang dengan pengesahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 kota tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, mengingatkan RPJMD 2025-2028 kota tersebut perlu disinkronisasi dengan RPJMD Provinsi Jatim maupun nasional.
"Harus selaras agar senada dengan konsep pembangunan pemerintah provinsi maupun pusat," kata Bahtiyar Rifai, Sabtu (12/7/2025).
Beberapa bidang menjadi concern Pemkot dalam RPJMD 2025-2029, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga ekonomi.
"Di bidang pendidikan, misalnya Surabaya menargetkan pembangunan 4 Sekolah Dasar (SD) dan 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang rampung pada 2030," tuturnya.
Dia berharap, program itu diselaraskan dengan Pemprov Jatim. Jangan sampai ada banyak SMP, namun masih kekurangan SMA. Apalagi masih banyak lulusan SMA yang belum terakomodasi untuk dapat sekolah negeri.
Baca Juga
Dalam sektor kesehatan, Pemkot Surabaya berencana membangun rumah sakit di wilayah selatan dan utara yang pendanannya lewat skema pinjaman.
Dia mendorong Pemkot untuk melakukan pembahasan detail dengan legislatif agar penggunaannya secara maksimal, perihal perlu tidaknya kebutuhan pinjaman, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang ditetapkan lembaga jasa keuangan.
Politikus Partai Gerindra itu juga mengingatkan agar pembangunan rumah sakit tak mengganggu kenyamanan warga.
"Sempat digadang-gadang bahwa salah satu tanah di area selatan akan dibangun rumah sakit. Padahal, itu fasilitas umum untuk bermain anak-anak. Jadi, harus benar-benar diperhatikan, jangan sampai mengganggu warga," ujarnya.
Perbaiki Akses
Terkait infrastruktur, kata dia, fokus Pemkot Surabaya antara lain penanganan banjir. Selain perlu pembangunan infrastruktur untuk mengatasi banjir, diperlukan juga pembinaan terkait perilaku warga.
Intinya, warganya didorong untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke saluran dan sungai, karena dampaknya bisa membuat banjir kota.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur secara massif akan percuma jika masyarakat masih membuang sampah di saluran.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya sempat membuat program pemberian Rp200.000 bagi masyarakat yang memfoto orang yang membuang sampah sembarangan.
Program yang positif untuk mencegah masyarakat membuang sampah secara sembarangan.
"Alangkah baiknya jika semua warga Surabaya punya kesadaran untuk menjaga lingkungan agar tak terjadi banjir. Keamanan dan kenyamanan kota merupakan tanggung jawab bersama," ujarnya.
Yang juga menjadi perhatian adalah terkait transportasi. Pemerintah Pusat bersama Pemprov Jatim telah mencanangkan pembangunan double track di Surabaya dan Sidoarjo.
Jika proyek tersebut direalisasikan, akan menjadi peluang bagi Kota Surabaya sehingga harus ditangkap untuk memaksimalkan tranportasi kota. Selain itu, feeder atau wara-wiri harus menjangkau seluruh titik terutama fasilitas umum.
"Harus tersambung ke fasilitas umum (fasum-fasum) seperti rumah sakit, puskesmas, kantor kelurahan, dan lainnya, agar masyarakat terbantu. Salah satu yang dikeluhkan masyarakat adalah tidak adanya feeder yang menjangkau Rumah Sakit Umum Bhakti Dharma Husada (BDH). Ini ironi, karena RSU BDH ini kan merupakan rumah sakit daerah yang sudah tahunan berdiri," ujar Bahtiyar.
Yang juga perlu menjadi perhatian terkait revitalisasi pasar tradisional karena pasar sebagai salah satu penggerak roda ekonomi masyarakat. Kini, banyak warga yang enggan datang ke pasar karena kumuh dan kotor.
Dia menekankan perlunya penataan atau skema untuk rebranding pasar tradisional seperti dengan melibatkan swasta.
"Pemkot Surabaya bisa menggiring swasta untuk mengelolanya sehingga lebih bersih dan modern. Fasilitas keamanan di pasar seperti apar juga harus diperhatikan. Aksesnya pun mesti diperbaiki," ungkapnya.
Bahtiyar menyadari bahwa kelancaran jalannya program di RPJMD butuh sinergi baik dari seluruh pihak, mulai eksekutif, legislatif, lembaga terkait, hingga masyarakat.
"Mari menyatukan langkah membangun kota, mewujudkan Surabaya sebagai Kota Dunia yang mengglobal," pungkas dia.