Bisnis.com, MALANG — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menyulap ampas jamu menjadi produk herbal untuk ternak ruminansia, khususnya sapi perah, mengantisipasi terjadi wabah penyakit pada hewan.
Salah satu anggota kelompok produsen Herbal Caabndy, Yulya Ulfa Majoli, mengatakan produk ini menjadi jawaban atas kebutuhan peternak akan suplemen pakan yang alami, aman, praktis, sekaligus ramah lingkungan.
“Herbal Candy berbentuk blok yang dirancang agar mudah dijilat oleh ternak. Terbuat dari bahan-bahan herbal seperti kunyit, jahe, temulawak, molase, dan mineral penting, suplemen ini didesain mampu meningkatkan daya tahan tubuh, nafsu makan, serta metabolisme ternak. Utamanya, sebagai booster produksi susu pada sapi perah,” katanya, Jumat (11/7/2025).
Menurutnya, bahan herbal tersebut diperoleh dengan memanfaatkan limbah ampas jamu sebagai komposisi bahan utama.
Selain bernilai ekonomis, kata dia, juga mendukung konsep peternakan berkelanjutan di tanah air. Tak hanya mampu menstimulasi imunitas, Herbal Candy juga berfungsi memperbaiki pencernaan serat pakan.
Kandungan molase di dalamnya menjadi sumber energi cepat yang sangat dibutuhkan ternak. Terutama saat masa laktasi atau penggemukan. Ditambah lagi, kombinasi kunyit dan temulawak berperan sebagai digestional booster yang merangsang produksi enzim dan empedu, sehingga kesehatan pencernaan sapi tetap terjaga.
Proses produksinya dimulai dengan seleksi dan penimbangan bahan kering sesuai formulasi ampas jamu, mineral, dan pollard. Kemudian, bahan kering yang sudah siap dicampur dengan molase hingga membentuk adonan homogeny.
Adonan dicetak, dipadatkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1–2 hari atau dalam oven agar awet dan tahan lama. Setelah melewati pemerikasaan bobot dan kualitas, Herbal Candy dikemas rapi agar siap digunakan.
Dia menegaskan, dari segi harga, produk ini juga lebih ekonomis. Satu blok seberat 550 gram hanya dibandrol Rp10.000 lebih hemat sekitar Rp5.000 dibandingkan suplemen sejenis di pasaran. Keunggulan lainnya terletak pada penggunaan bahan-bahan alami tanpa campuran bahan kimia, sehingga aman untuk pemberian jangka panjang.
“Produk ini kami rancang harganya lebih terjangkau dan menggunakan bahan alami mengandung Kurkumin tanpa campuran kimia yang bersifat antibakteri dan anti inflamasi sehingga membantu menjaga kesehatan dan aman untuk digunakan dalam jangka panjang,” katanya.
Dia menceritakan dibalik produk inovasi ini, terdapat kerja keras tim yang beranggota 10 orang mulai dari observasi, riset business plan, hingga proses produksi dan pengemasan. Di samping itu, Ia menyampaikan terimakasih kepada para dosen, teman, dan keluarga yang selalu support langkahnya.
Menurutnya, di UMM, para mahasiswa tak hanya diberi pembekalan materi, tetapi juga menjadi wadah nyata yang menfasilitasi mahasiswa menyalurkan kreativitas dan inovasi. Selain memperluas wawasan keilmuan, program ini juga membekali mahasiswa dengan semangat kewirausahaan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, UMM terus mendorong mahasiswanya menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan solusi untuk kebutuhan masyarakat. Ini juga menjadi peluang nyata bagi kami para mahasiswa untuk bisa berkreasi dan berdampak bagi masyarakat luas,” ujarnya.