Bisnis.com, MALANG — Kinerja kegiatan usaha pada triwulan IV/2022 di wilayah kerja BI Malang menguat mengacu Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).
Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan optimisme itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan IV/2023 sebesar 16,63 persen, lebih tinggi dari SBT 8,06 persen pada triwulan III/2022.
“Secara umum, indikasi kenaikan kinerja kegiatan usaha ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik,” katanya, Minggu (15/1/2023).
Penguatan optimisme sejalan dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, berlanjutnya vaksinasi dan semakin meningkatnya mobilitas masyarakat. Meningkatnya mobilitas masyarakat pada triwulan IV/2022 seiring dengan adanya momen Natal dan Tahun Baru serta libur sekolah akhir tahun.
Selain itu, masih kuatnya permintaan domestik juga ditopang oleh penyaluran bantalan sosial berupa bansos pasca kenaikan BBM.
Akselerasi kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan IV/2022 terutama terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (SBT 0,41 persen), Perdagangan besar dan eceran (SBT 8,36 persen), serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 4,66 persen).
Baca Juga
Sejalan dengan kinerja kegiatan usaha, kapasitas usaha dan investasi pada triwulan IV - 2022 tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Peningkatan kinerja pertanian, kehutanan, dan perikanan, kata dia, seiring peningkatan produksi komoditas hortikultura (aneka cabai dan bawang merah).
Kenaikan mobilitas khususnya menjelang akhir tahun turut meningkatkan permintaan konsumsi bahan pangan. Peningkatan kinerja perdagangan besar dan eceran didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat.
Selain itu, terjaganya permintaan juga ditopang oleh adanya penyaluran bansos sebagai bentuk bantalan sosial pasca kenaikan harga BBM subsidi.
Pada triwulan I/2023, kata dia, responden memprakirakan kegiatan usaha akan menguat dan mencatatkan kinerja positif sengan SBT sebesar 28,08 persen, meningkat dibandingkan SBT 16,63 persen pada triwulan IV/2022 dan SBT 6,93 persen pada triwulan I/2022.
Hal ini ditopang oleh perkiraan meningkatnya produksi industri makanan dan minuman sejalan dengan adanya momen Imlek, bulan puasa dan persiapan Idulfitri 2023.(K24)