Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Kepulangan PMI Meningkat, Ini Persiapan Jatim

Saat ini Pemprov Jatim telah menyiagakan fasilitas kesehatan seperti konversi tempat tidur 30-40 persen dari total kapasitas rumah sakit.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) menunggu hasil tes pemeriksaan kesehatan dan dokumen perjalanan saat tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (22/1/2022). Sebanyak 131 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia pulang ke Jawa Timur./Antara-Umarul Faruq
Pekerja Migran Indonesia (PMI) menunggu hasil tes pemeriksaan kesehatan dan dokumen perjalanan saat tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (22/1/2022). Sebanyak 131 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia pulang ke Jawa Timur./Antara-Umarul Faruq

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan kesiagaannya untuk membendung gelombang virus Covid-19 varian Omicron dengan menyiapkan sejumlah strategi.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan kesiagaan tersebut perlu dilakukan menyusul banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali pulang melalui Bandara Internasional Juanda sejak 22 Januari lalu sebanyak 129 orang dan pada 26 Januari mendatang yang mencapai 164 orang.

“Kami bersama jajaran Forkipimda Jatim telah mengkonsolidasikan kembali seluruh energi positif yang dimiliki Jatim dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang harus dilakukan tanpa menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat,” katanya dalam rilis, Senin (24/1/2022).

Dia mengatakan saat ini memang terjadi peningkatan kegiatan masyarakat yang cukup tinggi. Untuk itu diperlukan sinergi antara penerapan protokol kesehatan dengan penegakan sosial ekonomi. Terlebih, Menko Marves dan Menkes memprediksi akan ada lonjakan kasus Omicron mulai Februari hingga Maret atau 65 hari sejak dinyatakan Menkes pada 19 Januari 2022. 

“Sinergi juga terus dilakukan dengan mengkoordinasikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah berjalan oleh Tim Covid-19 yang mengawasi secara ketat di daerah,” imbuhnya.

Khofifah menambahkan saat ini Pemprov Jatim telah menyiagakan fasilitas kesehatan seperti konversi tempat tidur 30-40 persen dari total kapasitas rumah sakit, serta mengoptimalkan sistem rujukan dan pemantauan isoman dengan pemanfaatan telemedicine.

“Pemenuhan SDM dan logistik baik APD, oksigen hingga alat kesehatan serta pencatatan dan pelaporan data terus disiapkan. Untuk penanganan PMI, kota/kabupaten diminta beri layanan terbaik bagi para PMI karena mereka telah berjuang di negara lain,” ujarnya.

Pakar Epidemologi Unair Dr. Windu Purnomo mengatakan saat ini hanya 2 perisai yang bisa dijadikan antisipasi penularan Omicron yakni disiplin prokes dan vaksinasi.

“Meskipun masih di atas ambang bahaya tetap jangan dibiarkan,” katanya.

Dr. Windhu memprediksi terdapat 225.8 kasus yang akan terjadi pada puncak kecil dari kasus Omicorn. Jumlah tersebut sebanding 1/5 dari puncak gelombang kedua Jatim di pada Januari pada 2021 yang mencapai 1.198 kasus. 

“Situasi di Jatim saat ini patut disyukuri, bahkan, Jatim terbaik dan berada pada level situasi 1 dari 8 indikator dari Kemenkes. Begitu juga dengan situasi epidemologi kondisi penularan di komunitasnya hingga capaian vaksinasi tertinggi secara nasional utamanya dosis pertama,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper