Bisnis.com, SURABAYA - Seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur per 22 September 2021 tercatat sudah berada di zona kuning atau zona dengan risiko rendah terhadap Covid-19.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan keberhasilan dalam menekan laju penularan Covid-19 ini merupakan gerak cepat dari seluruh pihak baik Forkopimda, pemkab/pemkot, tenaga kesehatan, perguruan tinggi, tokoh agama, media, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
"Capaian ini meningkat dari sebelumnya ada 37 kabupaten/kota yang berada di zona kuning, sekarang sudah 38 daerah. Situasi seperti ini patut kita syukuri bersama,” ujarnya, Rabu (22/9/2021).
Dia mengatakan selain seluruh wilayah menjadi zona kuning, asesmen situasi Covid-19 Jatim juga telah mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil asesmen level situasi Covid-19 Kemenkes per 20 September 2021 yang dirilis 21 September 2021, level 1 di Jatim bertambah dari 19 menjadi 21 daerah, di antaranya Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Magetan, Lamongan, Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, dan Banyuwangi.
Baca Juga
Sementara untuk level 2 dari 19 daerah turun menjadi 17 daerah yakni Tulungagung, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Blitar, Kab. Blitar, dan Bangkalan.
Khofifah mengatakan dengan mengetahui posisi zonasi sebuah daerah menjadi sesuatu hal yang penting sebab menjadi salah satu acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan.
"Termasuk kebijakan PPKM berlevel di Jatim untuk membatasi kegiatan masyarakat," imbuhnya.
Khofifah menambahkan berbagai usaha terus dilakukan untuk menekan laju penularan, termasuk mempercepat proses vaksinasi. Hingga saat ini vaksinasi Jatim sudah mencapai 19.727.057 dosis, sebanyak 12.891.110 dosis merupakan dosis pertama dan dosis kedua mencapai 6.835.947 orang.
Cakupan vaksinasi tertinggi ada di Kota Mojokerto (dosis pertama 122,41 persen, dosis kedua 73,68 persen), Kota Surabaya (dosis pertama 103,80 persen, dosis kedua 65,86 persen), Kota Kediri (dosis pertama 99,56 persen dosis kedua 54,34 persen), Kota Blitar (dosis pertama 87,04 persen, dosis kedua 53,84 persen, dan Kota Madiun (dosis pertama 78,71 persen, dosis kedua 49,70 persen).
Meski begitu, vaksin bukan jaminan tidak bisa tertular virus. Untuk itu Khofifah mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
"Kita masih harus kerja keras dan berjuang menghadapi pandemi ini. Mari terus pertahankan capaian ini, patuhi protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk menunju Jatim Bangkit," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel