Bisnis.com, PASURUAN — Pemkab Pasuruan membuat Gerakan Vaksinasi Kolaborasi yang melibatkan seluruh anggota Forum Pimpinan Daerah hingga semua lapisan masyarakat agar percepatan vaksinasi hingga menyentuh desa bisa segera tercapai.
Bupati Pasuruan, M. Irsyad Yusuf, mengatakan gerakan ini lebih pada mengkolaborasikan semua potensi dan kekuatan, mulai dari Polri, TNI, kejaksaan, pengadilan, ASN seluruh tenaga kesehatan dan pengamanan, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga relawan dari organisasi kepemudaan di desa sasaran.
“Dalam praktiknya, vaksinasi tak lagi dilakukan di puskesmas maupun maupun di kantor camat, melainkan petugas kesehatan langsung turun ke desa-desa untuk memvaksin warga agar prosentase cakupan vaksinasi terus meningkat dan merata di semua wilayah di Kabupaten Pasuruan,” katanya, Senin (20/9/2021).
Dalam kegiatan Vaksinasi Kolaborasi ini, kata dia, maka ada kolaborasi semua potensi dan kekuatan, mulai dari TNI, Polri, Kejaksaan, pengadilan, Pemda hingga kecamatan kita gerakkan sampai desa. Tempatnya bukan di Puskesmas, tapi langsung ke desa. Vaksinator turun langsung di balai desa untuk menyuntikkan vaksin ke warga.
Selama vaksinasi berlangsung, Pemkab Pasuruan tak hanya melibatkan para vaksinator di RSUD maupun Puskesmas saja, melainkan nakes yang bekerja di RS swasta hingga klinik-klinik kesehatan.
Vaksinasi akan dilakukan di 16 kecamatan yang persentase capaian vaksinasi lebih rendah bila dibandingkan dengan delapan kecamatan lain.
Baca Juga
"Bukan lagi kecamatan yang kasus aktifnya tinggi, tapi kecamatan yang capaian vaksinasinya masih rendah. Contohnya, kalau ada satu kecamatan yang cakupan vaksinasi nya sangat rendah, maka inilah yang akan kita prioritaskan. Tapi bukan berarti kecamatan lain tidak kita sasar," jelasnya.
Minggu (19/9/2021), tidak ada satupun warga Kabupaten Pasuruan yang dinyatakan terpapar Covid-19 maupun yang meninggal dunia karena virus Corona. Kasus aktif Covid-19 pun juga menurun drastis, hanya menyisakan 52 orang yang dirawat.
Meski kasus Covid-19 sangat rendah dan Kabupaten Pasuruan yang sempat masuk Level 1 PPKM, namun kini kembali ke Level 2. Menurut dia, Pemerintah Pusat memberikan kebijakan baru bagi daerah yang level kasus positifnya sangat rendah, harus diimbangi dengan cakupan vaksinasi yang bisa menyentuh di angka 50-70 persen agar bisa masuk ke Level 1.
Menurut Irsyad, datangnya vaksin ke Kabupaten Pasuruan juga secara bertahap sehingga Pemkab Pasuruan hanya bisa menunggu datangnya vaksin untuk melaksanakan vaksinasi.
"Saya kira Pemerintah Pusat dan Pemprov punya kebijakan, ya kami tunggu. Kami bukan lambat, karena masyarakat tahunya Pemkab, tapi perlu dipahami bahwa vaksin datangnya bertahap. Vaksinasi di prioritaskan nakes yang sudah 100 persen, mereka yang bekerja di sektor layanan publik seperti TNI, Polri, dan ASN. Selanjutnya, lansia, ibu hamil, pelajar, disabilitas dan remaja terus divaksin selagi ada stok," ucapnya.
Dia mengajak seluruh warga agar ikut peduli terhadap sesama. Dengan mengikuti vaksinasi, maka seseorang sudah bisa dikatakan peduli, baik pada diri sendiri, keluarga hingga sesama.
"Tujuan vaksinasi adalah menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok. Untuk itu, saya minta masyarakat bersabar dan untuk ikut peduli karena dengan mengikuti vaksinasi, maka sudah ikut peduli pada sesama, keluarga dan lingkungan atau daerah," ujarnya. (K24)