Bisnis.com, PASURUAN — Percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayah perdesaan di Kab. Pasuruan ditujukan bagi desa-desa yang banyak kasus positifnya, terutama yang masih aktif.
Wakil Bupati Pasuruan, Abdul Mujib Imron, mengatakan vaksinasi di desa-desa yang memiliki kasus aktif Covid-19 merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Vaksinasi di desa yang banyak terkonfirmasi kasus positif merupakan langkah percepatan dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat. Meski demikian, kiami juga terus men sosialisasikan 3T dan 5M,” tuturnya, Kamis (16/9/2021).
Terkait stok vaksin yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan, jumlah dosisnya masih belum bisa dipastikan karena mekanisme pembagiannya tergantung dari Pemerintah Pusat.
Untuk meningkatkan stok vaksin, kata dia, Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersinergi dengan Forkopimda untuk mendapatkan stok vaksin. Melalui Kapolres Pasuruan diharapkan dapat meneruskan permohonan pasokan vaksin ke Kapolri, sedangkan Dandim 0819 Pasuruan kepada Panglima TNI.
“Vaksin yang kita peroleh juga menunggu dari Kemenkes. Pak Kapolres juga mengusahakan vaksin melalui Kapolri dan Pak Dandim melalui Panglima TNI. Semuanya berusaha mendapatkannya untuk upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Pasuruan,” katanya.
Baca Juga
Menurut dia, strategi vaksinasi menyasar desa yang banyak kasus Covid-nya telah sering dilakukan. Begitu juga di Ponpes.
Dia juga ikut meninjau dan monitoring pelaksanaannya di lapangan. Seperti yang dilakukan pada saat vaksinasi di dua Desa dan Ponpes di Kecamatan Gempol dan Beji, Kamis (9/9/2021) pekan lalu, maupun beberapa kegiatan vaksinasi lainnya.
Sampai saat ini, vaksinasi yang diterima masyarakat sebagian besar berupa vaksinasi dosis pertama. Dengan meningkatnya stok vaksin, maka diharapkan semua warga yang menjadi target vaksinasi dapat divaksin sehingga cakupannya bisa mencapai 100 persen. Dengan begitu, maka bisa dilanjutkan dengan vaksinasi untuk dosis kedua.
Dia menegaskan pula, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Kesehatan dalam mencegah persebaran Covid juga terus mengoptimalkan melakukan sosialisasi 3T pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) serta pelaksanaan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi). Menurut dia, 3T dan 5M masih efektif untuk mengurangi pertambahan kasus setiap harinya. Dengan melaksanakan 3T dan 5M, berarti memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.(K24)