Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Positivity Rate Covid-19 Jatim Turun Jadi 4,68 Persen, Testing & Tracing Masif Jadi Pemicu

dengan semakin turunnya positivity rate tersebut kini di Jatim tersisa 4 daerah yang masih berada dalam zonasi asesmen level yakni Ponorogo, Magetan, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah)/Antara
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah)/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerinta Provinsi Jawa Timur menyampaikan rasa syukurnya atas turunnya tren positivity rate Covid-19 di Jatim menjadi 4,68 persen atau di bawah standar WHO yakni 5 persen.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan dengan semakin turunnya positivity rate tersebut kini di Jatim tersisa 4 daerah yang masih berada dalam zonasi asesmen level yakni Ponorogo, Magetan, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.

“Alhamdulillah positivity rate mingguan kita sekarang sudah sesuai WHO di bawah 5 persen yaitu 4,68 persen, bahkan juga di bawah nasional 6,97 persen. Ini pertama kali selama pandemi. Terima kasih atas kerja keras dan partisipasi semua pihak dan masyarakat,” ujarnya, Senin (6/9/2021).

Dia mengatakan selain pelaksanaan PPKM Darurat dan disiplin protokol kesehatan yang ketat, tren penurunan positivity rate Covid-19 di Jatim ini juga dipengaruhi oleh masifnya kegiatan testing dan tracing.

Diketahui standar jumlah tes yang ditetapkan WHO yakni 1:1.000 penduduk per minggu sehingga Jatim seharusnya melakukan tes sebanyak 40.000 tes per minggu. Namun, Jatim ternyata telah mencapai testing sebanyak 90.045 per minggu, yang berarti Jatim sudah 2 kali lipat dari standar WHO.

“Idealnya testing minimal yang dilakukan di Jatim adalah kurang lebih sekitar 40.000 tes tapi kita sudah berhasil mencapai lebih  2 kali lipat dari target tersebut,” imbuhnya.

Mantan Menteri Sosial itu mengatakan untuk pelacakan kasus atau tracing ratio Covid-19 di Jatim juga mengalami peningkatan yang signifikan dari yang sebelumnya 1,17 sekarang naik menjadi 11,75, yang artinya kapasitas tracing di Jatim naik 10 kali lipat. 

"Harapannya ke depan positivity rate yang semakin rendah ini dan testing rate maupun tracing ratio yang semakin tinggi  bisa terus dipertahankan. Karena terbukti kombinasi ini sangat efektif menurunkan jumlah penyebaran Covid-19 di Jatim," katanya. 

Khofifah menambahkan, bahwa kombinasi menurunnya positivity rate dan tingginya tracing ratio maupun testing rate juga sangat mempengaruhi penurunan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) yang saat ini di Jatim menjadi 22,48 persen.

“Tingkat kematian juga turun dari 5,5 per 100.000 penduduk per minggu, menjadi 2,11 per 100.000 penduduk,” imbuhnya.

Khofifah berharap masyarakat bersama-sama untuk mempertahankan kondisi saat ini bahkan bisa bersama untuk menekan laju kasus hingga terbesar dari Covid-19.

"Saya mohon kepada semua pihak dan masyarakat untuk  tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, mengikuti vaksinasi, tracing dan testing-nya juga terus kita tingkatkan," imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper