Bisnis.com, PASURUAN — Anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 di Kab. Pasuruan diberikan pengasuhan alternatif sehingga tidak menjadi anak telantar.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan, Suwito Adi, mengatakan Pemprov Jatim membentuk Layanan Dukungan Psikososial (LDP) anak yang disebarluaskan ke semua kota/kabupaten di Jawa Timur.
“Layanan ini adalah bagian dari wujud kepedulian agar mereka yang sudah tak punya bapak ibu ini tidak menjadi anak terlantar,” ungkapnya, Jumat (6/8/2021).
Pemerintah memberikan pengasuhan alternatif, yakni anak-anak ini akan dirawat di UPT Pengasuhan Anak milik Pemprov Jatim ataupun LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) Mandiri di Kabupaten Pasuruan.
"Ini adalah bentuk perhatian dari pemerintah agar anak-anak dari ortu yang meninggal karena Covid-19 tidak sampai terlantar. Wujudnya dalam bentuk pengasuhan alternatif," katanya.
Selama menjalani pengasuhan alternatif, seluruh kebutuhan dasar anak tersebut akan dicukupi. Mulai dari makan minum, tempat tinggal pakaian dan perhatian lainnya.
Baca Juga
Untuk di Kabupaten Pasuruan, total ada 37 LKSA Mandiri yang sudah terakreditasi. Di Kab. Pasuruan, ada 77 kk yang meninggal dunia akibat Covid-19 sehingga anak-anaknya menjadi yatim piatu.
Sedangkan UPT Pengasuhan Anak milik Pemprov Jatim tersebar di beberapa daerah seperti Situbondo, Madura dan kota/kabupaten lainnya.
Anak-anak yang masuk dalam kategori ini berusia mulai dari 0-18 tahun karena mereka belum cukup umur untuk memiliki penghasilan dari bekerja. Sedangkan LDP anak akan berakhir ketika mereka sudah tamat SMA/SMK/MA.
"Semua kebutuhan dasar dipenuhi sampai lulus sekolah menengah atas. Ini adalah penawaran yang bisa diberikan kepada keluarganya," katanya.
Meski program ini sangat efektif, namun segala keputusan mau tidaknya anak mengikuti pengasuhan alternatif, tergantung dari jawaban keluarga besar anak tersebut.
Program LDP ini lebih pada membantu meringankan beban keluarga yang harus memenuhi kebutuhan hidup anak yang bukan darah daging mereka. "Kalau keluarganya tidak mau, kami juga tidak memaksanya. Tapi kalau berkenan, maka kami juga siap untuk mengasuh anak-anak ini," tegasnya.
Selama pengasuhan, ada para petugas yang siap untuk mendampingi para anak korban Covid-19. Khususnya membuat mereka terhibur dan bersemangat untuk melanjutkan pendidikan dan kehidupannya hingga dewasa.(K24)