Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jatim Tumbuh 7,05 Persen Kuartal II

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang positif di Jatim ini di antaranya adalah adanya beberapa kebijakan pemerintah untuk memberikan stimulus mulai dari pajak properti, PPnBM untuk kendaraan bermotor.
Kawasan Tugu Pahlawan, di Surabaya./Antara
Kawasan Tugu Pahlawan, di Surabaya./Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur pada kuartal II/2021 akhirnya mengalami pertumbuhan yang positif mencapai 7,05 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Dadang Hardiwan mengatakan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada kuartal II ini seiring dengan bergeraknya sektor-sektor usaha setelah sempat terkontraksi atau minus sepanjang awal pandemi sampai kuartal I/2021.

“Kalau kita lihat geliat ekonomi kita telah tumbuh bagus di kuartal II, walupun saat ini masih pandemi dan ada PPKM di kuartal III, semoga tidak mengurangi semangat kita untuk bisa membangkitkan ekonomi Jatim, dan semoga ekonomi kita tumbuh lagi di kuartal III dan IV nanti,” ujarnya dalam virtual paparan Berita Resmi Statistik, Kamis (5/8/2021).

Dia menjelaskan kondisi pertumbuhan ekonomi Jatim di kuartal II ini juga positif bila dibandingkan dengan kuartal I/2021 yakni mampu tumbuh 1,78 persen. Begitu juga dengan kondisi sepanjang semester I/2021 mampu tumbuh 3,20 persen dibandingkan semester I/2020.

“Melihat kembali ke belakang, di setiap semester I, sejak 2018, Jatim selalu mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif di atas 5 persen. Kemudian pada awal semester 2020 lah baru Jatim mengalami kontraksi Sampai -5,9 persen sebagai dampak dari pandemi yang juga dialami seluruh dunia,” jelasnya.

Dadang memaparkan sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang positif di Jatim ini di antaranya adalah adanya beberapa kebijakan pemerintah untuk memberikan stimulus mulai dari pajak properti, PPnBM untuk kendaraan bermotor sehingga mendorong penjualan mobil hingga naik 10,38 persen.

“Realisasi APBD juga naik, baik provinsi, kota/kabupaten masing-masing naik 143 persen dan 95 persen, serta ada pencairan gaji ke-13 dan 14 untuk PNS, TNI/Polri,” katanya.

Adanya momen Ramadan dan Idulfitri juga meningkatkan permintaan produk, terutama produk peternakan seperti ayam dan telur. Serta dibukanya beberapa tempat rekreasi dan hiburan untuk meningkatkan kinerja sektor jasa lainnya meskipun dilakukan pembatasan jumlah pengunjung .

Bahkan dengan diberlakukannya larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 tidak menyebabkan penurunan jumlah penumpang secara signifikan dibanding kebijakan larangan mudik tahun sebelumnya. Jumlah penumpang malah cenderung naik pada sebelum dan sesudah masa larangan untuk hampir semua moda transportasi.

“Selain itu, geliat ekonomi global juga telah mendorong meningkatnya permintaan ekspor luar negeri yang naik 8,40 persen (q-to-q) dan naik 46,68 persen (yoy),” imbuh Dadang.

Berdasarkan sumbernya, pertumbuhan ekonomi Jatim didorong oleh sektor perdagangan, industri, pertanian, Infokom dan konstruksi. Pada kuartal II/2021 ini pun Jatim telah menjadi penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi 24,93 persen, atau menyumbang 14,44 persen perekonomian secara nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper