Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona di Jatim, Zona Merah Berkurang

Dari total kasus aktif, 14.746 orang dirawat di RS rujukan, 392 orang di RS darurat dan 392 orang karantina di gedung dan 26.114 karantina mandiri.
Zona risiko Covid-19 di Jawa Timur.
Zona risiko Covid-19 di Jawa Timur.

Bisnis.com, SURABAYA - Kasus Covid-19 di Jawa Timur per Rabu (4/8/2021) bertambah sebanyak 4.028 orang, sembuh 4.192 orang dan meninggal 333 orang.

Pemprov Jatim mempublikasikan, jumlah kasus aktif berkurang 497 orang sehingga kumulatif kasus aktif 48.081 orang. Case recovery rate 78,28 persen dan case fatality rate 6,82 persen.

Bila diperinci, dari kasus baru per kemarin, 1.901 orang bergejala dan 2.277 orang tanpa gejala. Adapun dari sumber penularan, 104 orang memiliki riwayat perjalanan, 753 orang kontak erat, dan 3171 orang tanpa riwayat perjalanan.

Pemprov Jatim juga memerinci dari 333 orang meninggal per kemarin, sebanyak 284 orang meninggal karena Covid-19 dan 49 orang meninggal karena penyakit lain positif Covid-19.

Sementara dari total kasus aktif, 14.746 orang dirawat di RS rujukan, 392 orang di RS darurat dan 392 orang karantina di gedung dan 26.114 karantina mandiri.

Dalam perkembangan berbeda, Satgas Covid-19 juga mengumumkan perubahan zona risiko Covid-19 di Jawa Timur, provinsi yang memiliki 38 kabupaten/kota. Zona oranye/risiko sedang kini disandang Sampang, Tuban, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Bangkalan, dan Sumenep. Sedangkan daerah lain di Jatim berstatus risiko tinggi corona.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan zona persebaran virus corona di Kota Madiun turun satu setrip dari merah ke oranye. "Meski turun, Kita harus tetap berhati-hati sebab sifat zona berubah-ubah," ujarnya Rabu.

Pihaknya menyambut gembira penetapan zona oranye untuk Kota Madiun tersebut. Hal itu menandakan bahwa upaya yang telah dilancarkan selama PPKM, baik darurat maupun level 4, cukup efektif. Namun demikian, orang nomor satu di Kota Madiun itu tak ingin gegabah dengan langsung merelaksasi berbagai sektor.

Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.

Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:
Indikator epidemiologi
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Jumlah kasus aktif pada pekan terakhir kecil atau tidak ada
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif
8) Insiden Kumulatif kasus positif per 100,000 penduduk
9) Kecepatan Laju Insidensi (perubahan insiden kumulatif) per 100,000 penduduk
10) Mortality rate (angka kematian) kasus positif per 100,000 penduduk
PS. Data suspek didapatkan dari data RS Online

Indikator Surveilans Kesehatan Masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis mengikuti standar WHO (1 orang diperiksa per 1.000 penduduk per minggu) pada level provinsi
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel diagnosis positif dari seluruh kasus yang diperiksa) - merujuk pada angka provinsi

Indikator Pelayanan Kesehatan
1) Rata-rata angka keterpakaian TT Isolasi (% BOR TT Isolasi) dalam 1 minggu terakhir pada RS Rujukan Covid-19 cukup untuk menampung pasien Covid-19 di wilayah tsb.
2) Rata-rata angka keterpakaian TT Intensif (% BOR TT Intensif) dalam 1 minggu terakhir pada RS Rujukan Covid-19 cukup untuk menampung pasien Covid-19 di wilayah tsb.

Corona di Jatim, Zona Merah Berkurang

Indikator penanganan Covid-19 di Jawa Timur per 3 Agustus 2021./Kemenkes


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Pemprov Jatim, Satgas Covid-19, Kemenkes, dan Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper