Bisnis.com, MALANG — Pertumbuhan kredit perbankan di Malang Raya, yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kab. Malang sampai dengan April 2021 menembus 5,6 persen secara tahunan yang mengindikasikan ekonomi di wilayah tersebut mulai menggeliat.
Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri mengatakan realisasi pertumbuhan kredit sampai dengan April mencapai Rp43,01 triliun, meningkat 5,6 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp40,72 triliun.
“Ada beberapa sektor ekonomi yang menjadi pemantik pertumbuhan perbankan di Malang Raya, yakni industri pengolahan di Kab. Malang, perdagangan besar dan eceran di Kota Malang, dan sektor pertanian di Kota Batu,” katanya di Malang, Senin (7/6/2021).
Realisasi kredit industri pengolahan di Kab. Malang sampai dengan April, kata dia, mencapai Rp21,09 triliun atau tumbuh 14,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp18,36 triliun.
Pertumbuhan kredit sektor industri pengolahan di Kab. Malang yang sebesar itu, dia menilai, bisa terjadi karena daerah tersebut merupakan sentra industri hasil tembakau (IHT).
Pada masa pandemi, kata dia, IHT tetap bisa tumbuh. Oleh karena itulah, IHT pada periode tetap bisa berekspansi dalam pengembangan usaha sehingga dapat menyerap kredit perbankan yang besar.
Baca Juga
Di Kota Batu, kredit sektor pertanian tumbuh signifikan sampai dengan April. Realisasi kredit pertanian di kota tersebut mencapai Rp156 miliar atau tumbuh 35,55 persen bila dibandingkan realisasi kredit pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp105 miliar.
Pertumbuhan kredit sebesar itu, dia menduga, disumbang majunya pertanian tanaman kembang serta hortikultura. Bisnis kembang pada masa pandemi tetap tumbuh positif.
Banyak masyarakat memanfaatkan pada masa Covid-19 untuk berkebun dengan menanam bunga sehingga permintaannya naik. Saat saat Covid-19 agar mereda, maka permintaan semakin meningkat sehingga petani bisa berekspansi dengan bantuan modal berupa kredit perbankan.
Sedangkan Kota Malang, kata dia, pemantik penyerapan kredit pada sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai Rp20,25 triliun pada April, tumbuh 8,6 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp19,91 triliun.
Menurut dia, kredit di sektor perdagangan besar dan eceran tetap tumbuh signifikan karena sektor ini tidak banyak terpengaruh pada masa pandemi. Sektor perdagangan besar dan eceran tetap tumbuh sehingga masih memungkinkan ada ekspansi usaha yang membutuhkan modal perbankan berupa kredit.
Pada triwulan III-IV/2021, dia memproyeksikan realisasi penyaluran kredit akan semakin besar. Hal itu terutama dipicu dengan mulai direalisasinya dikerjakan proyek-proyek pemerintah yang pendanaannya bersumber dari APBD dan APBN.
“Namun untuk pengerjaan proyek, kan butuh modal dari perbankan,” ucapnya.
Dari indikasi-indikasi pertumbuhan ekonomi berupa realisasi kredit sampai April, dia optimistis, target pertumbuhan ekonomi pada triwulan II/2021 sebesar 7 persen di Malang Raya seperti yang diinginkan Presiden bakal tercapai.
Hal itu mengaca pula pada Yogyakarta yang bisa tumbuh 6,1 persen secara tahunan pada triwulan I/2021. Padahal wilayah Malang Raya hampir sama dengan Yogya, yakni sebagai destinasi pariwisata, pertanian, industri pengolahan, dan UMKM.
Berdasar alasan itu pula, dia optimistis, target pertumbuhan kredit sebesar 7 persen sampai akhir 2021 di wilayah kerja OJK Malang akan tercapai.(K24)