Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setahun Corona di Indonesia, Begini Kasus di Jawa Timur

Pasien aktif yang dirawat di RS rujukan sebanyak 1.605 orang, RS darurat 36 orang, karantina di gedung 36 orang dan karantina mandiri 1.058 orang.
Ilustrasi. Sejumlah warga yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 saat dipulangkan dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya. /ANTARA-Pemkot Surabaya
Ilustrasi. Sejumlah warga yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 saat dipulangkan dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya. /ANTARA-Pemkot Surabaya

Bisnis.com, SURABAYA - Kasus Covid-19 di Jawa Timur secara kumulatif 129.800 kasus per Senin (1/3/2021) dan berkontribusi 9,7 persen terhadap kasus nasional yang mencapai 1.341.314 kasus, setelah 12 bulan Covid-19 tersebar di Indonesia.

Merujuk data Pemprov Jawa Timur kasus corona aktif di Jawa Timur sebanyak 3.488 orang. Sembuh sebanyak 117.165 orang, meninggal 9.147 orang. Kasus meninggal ini dibagi menjadi dua, meninggal karena Covid-19 sebanyak 7.926 orang dan meninggal karena penyakit lain 1.221 orang.

Sementara pasien aktif yang dirawat di RS rujukan sebanyak 1.605 orang, RS darurat 36 orang, karantina di gedung 36 orang dan karantina mandiri 1.058 orang.

Secara persentase, kasus kesembuhan pasien (case recovery rate) Covid-19 di Jawa Timur sebesar 90,27 persen dan tingkat kematian (case fatality rate) 7,05 persen.

Persebaran corona di Jawa Timur kini merata di 38 kabupaten/kota, meski mulanya di awal-awal pandemi kasus banyak berpusat di kawasan perkotaan, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

Berdasar data Senin (1/3/2021), kasus aktif Kabupaten Nganjuk 105 orang, Pasuruan sebanyak 117 orang, Kabupaten Tuban 144 orang, Kabupaten Trenggalek 195 orang, Kabupaten Blitar 224 orang, Kabupaten Ponorogo 205 kasus, Kabupaten Magetan 196 orang, Kota Surabaya 225 orang, Kota Madiun 114 orang, Kabupaten Tulungagung 148 orang, Kabupaten Banyuwangi 118 orang, Kabupaten Sidoarjo 119 orang.

Diberitakan sebelumnya, Provinsi Jawa Timur mengumumkan 38 kabupaten/kota di daerah setempat berstatus zona oranye alias berisiko sedang Covid-19. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan di wilayahnya dilakukan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro untuk semakin menurunkan penyebaran kasus Covid-19.

“Iya diperpanjang. Sebab memang masih diperlukan upaya yang lebih besar lagi untuk dapat menurunkan penyebaran corona,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (22/2/2021). PPKM mikro diberlakukan di Jatim telah dimulai sejak 9 Februari 2021 dan berakhir pada 22 Februari 2021.

Menurut Khofifah, PPKM jilid pertama, kedua dan PPKM mikro memang sudah menunjukkan beberapa hasil signifikan, namun pihaknya merasa perlu ada perpanjangan agar hasilnya maksimal.

Selama PPKM tahap 1 dan 2 serta PPKM Mikro, BOR Isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79 persen menjadi 46 persen. BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72 persen menjadi 57 persen, atau artinya keterisian rumah sakit di Jatim sudah sesuai syarat dari WHO, yakni di bawah 60 persen.

Sebelum dilaksanakan PPKM Mikro, kata dia, juga terdapat 210 RT zona merah atau berisiko tinggi penularan di Jatim sesuai dengan kriteria Gugus Tugas Covid-19 Nasional. Lalu, RT zona merah adalah RT dengan 10 warga yang menderita positif Covid-19 dalam tujuh hari terakhir.

“Di Akhir PPKM Mikro ini, saat ini RT Zona merah sudah tidak ada lagi atau nihil,” kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Zona merah di wilayah setempat juga mengalami penurunan signifikan, di awal tahun 2021 Jatim masih memiliki delapan daerah, namun pekan ketiga Februari hanya menyisakan satu kabupaten, yaitu Jombang.

Gubernur Khofifah tetap meminta seluruh masyarakat di Jatim diharapkan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi. "Jangan sampai lengah dan terus tingkatkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” tutur Khofifah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper