Bisnis.com, SURABAYA - Tren penambahan kasus baru virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur dalam dua pekan terakhir ini cenderung melandai.
Berdasarkan data situs Jatim Tanggap Covid-19, pada 28 Februari 2021 penambahan kasus baru virus Corona mencapai 324 pasien. Padahal, pada 27 Februari 2021 penambahan kasus baru mencapai 445 orang atau lebih tinggi dibandingkan 28 Februari 2021.
Pada 26 Februari, penambahan kasus baru mencapai 541 kasus, sedangkan pada 25 Februari pasien positif Covid-19 bertambah 556 orang.
Bahkan dibandingkan saat awal pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Januari lalu, jumlah kasus harian tembus 1.000 an kasus per hari.
Adapun hingga 28 Februari tersebut, total kasus Covid-19 di Jatim mencapai 129.459 orang. Dari jumlah itu sebanyak 116.708 orang telah sembuh atau setara 90,15 persen, dan sebanyak 9.117 orang meninggal dunia atau setara 7,04 persen, serta sebanyak 3.634 orang saat ini masih dalam perawatan.
Hingga saat ini, di Jatim pun sudah tidak terdapat zona merah atau zona dengan risiko tinggi Covid-19. Namun seluruh kota/kabupaten masih berstatus zona oranye atau risiko sedang yang berarti Jatim belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19.
Baca Juga
Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, upaya percepatan penanganan Covid-19 di Jatim selalu dilakukan secara sinergi dan kolaborasi Forkopimda dan berbagai elemen masyarakat sebagai wujud kekuatan tim terpadu (Timdu).
“Pemprov Jatim bersama Polda dan Kodam tidak kenal lelah, pagi siang malam, tenaga dan pikiran dicurahkan untuk melayani masyarakat, dan dengan dukungan doa para ulama, tokoh masyarakat dan semua elemen masyarakat Jatim, Alhamdulillah Jatim mampu menekan perkembangan Covid-19,” katanya, Senin (1/3/2021).
Dia mengatakan salah satu wujud dari kekuatan tim terpadu itu pun menghasilkan prestasi yakni Jatim kembali mendapatkan penghargaan sebagai provinsi terbaik dalam Timdu penanganan konflik sosial tingkat nasional 2020, yang sebelumnya juga diraih pada 20219.
Penghargaan tersebut diperoleh Jatim atas keberhasilannya mampu menjaga stabilitas dan keamanan yang kondusif, termasuk sinergitas dan kolaborasi Forkopimda dengan para ulama dan masyarakat dalam mensukseskan Pilkada serentak yang tertib, aman dan kondusif serta kegigihan dalam percepatan menangani Covid-19. Penghargaan tersebut diserahkan Kementerian Dalam Negeri di Jakarta pada 23 Februari 2021.