Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Rumah Bersubsidi Mulai Mengalir pada Awal 2021

Selama Januari permintaan rumah bersubsidi di Jatim bisa mencapai 1.000 unit. Sedangkan sampai dengan pertengahan Februari 2021 sudah meningkat menjadi 1.500 unit.
Foto udara perumahan bersubsidi./Antara-Raisan Al Farisi
Foto udara perumahan bersubsidi./Antara-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, MALANG — Permintaan rumah bersubsidi mulai menggeliat pada triwulan I/2021 bersamaan dengan telah dimulainya vaksinasi Covid-19.

Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim Makhrus Sholeh mengatakan dengan telah dimulainya vaksinasi Covid-19 keyakinan masyarakat terkait pertumbuhan ekonomi yang lebih baik menjadi meningkat.

“Karena itulah, mereka berani membelanjakan uangnya untuk membeli rumah,” katanya di Malang, Selasa (17/2/2021).

Permintaan tertinggi, kata dia, terutama untuk rumah bersubsidi. Hal itu tidak bisa dipungkiri karena rumah bersubsidi merupakan kebutuhan mendesak, terutama bagi keluarga baru sehingga tidak bisa ditunda.

Oleh karena itulah, selama Januari permintaan rumah bersubsidi di Jatim bisa mencapai 1.000 unit. Sedangkan sampai dengan pertengahan Februari 2021 sudah meningkat menjadi 1.500 unit.

“Jadi sesuai dengan prediksi kami. Sepanjang 2021 diproyeksikan ada permintaan rumah bersubsidi mencapai 12.000 unit,” ujarnya.

Pada Januari, kata dia, end user harus masuk daftar tunggu memesan rumah bersubsidi. Hal itu bisa terjadi karena pada awal tahun tidak bisa dilakukan akad kredit karena terkait persiapan bank.

Hal itu bisa terjadi karena persyaratan untuk dapat menerima FLPP sangat ketat. Namun pengembang tidak mempersalahkan karena peraturan-peraturan itu bertujuan positif, yakni melindungi end user.

Namun pada Februari, akad kredit perumahan dengan skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sudah dapat direalisasikan.

Dari sisi lokasi, kata dia, end user rumah bersubsidi tidak terlalu memilih. Namun lokasi dengan perkotaan yang paling diincar karena mendekati tempat kerja mereka yang biasanya ada di tengah kota.

Dia memprediksikan, pada triwulan II-1V/2021 permintaan rumah semakin meningkat. Hal itu bisa terjadi karena tingkat kepercayaan masyarakat pertumbuhan ekonomi semakin membaik makin tinggi.

Masyarakat yang telah divaksin juga lebih percaya diri untuk melakukan aktivitas di luar rumah sehingga dapat mendorong pertumbuhan sektor riil.

Terkait dengan kesiapan pengembang dalam menyediakan rumah bersubsidi, dia meyakinkan, pengembang terutama anggota Apersi telah siap. Mereka mempunyai proyek di hampir semua kota di Jatim, sepeerti Kab./Kota Malang, Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto, Nganjuk, Kediri, Banyuwangi, dan lainnya.

“Yang banyak peminatnya terutama di dekat kota satelit seperti di kab. Sidoarjo dan Kota Malang, namun untuk mendapatkan tanah yang feasible untuk dibangun rumah bersubsidi sangat sulit karena harganya mahal,” ujarnya.

Dia memperkirakan sampai akhir tahun penjualan rumah bersubsidi yang disediakan anggota Apersi bisa mencapai 12.000 unit. Permintaan itu naik bila dibandingkan permintaan rerata tahunan yang mencapai 10.000 unit.

“Pada 2020, permintaan rumah bersubsidi berkurang drastis. Mereka yang menunda membeli rumah tahun lalu akan merealisasikannya di tahun ini,” ucapnya.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper