Bisnis.com, SURABAYA - Pasien positif Covid-19 dalam perawatan di Surabaya bertambah 311 orang sehingga menjadi 1.253 orang yang dirawat per Kamis (21/5/2020).
Adapun secara akumulatif di Kota Pahlawan ada 1.566 orang positif Covid-19, 1.481 orang dari Surabaya, 85 luar Surabaya. Pasien meninggal asal Surabaya 153 orang dan meninggal luar Kota Pahlawan 3 orang.
Terkonfirmasi positif dan sembuh yang berasal dari Surabaya 144 orang dan 13 orang sembuh dari luar Surabaya.
Pasien Dalam Pengawasan 1.255 orang, PDP sembuh 944 orang. Kumulatif PDP 2.202 orang dan PDP meninggal 3 orang. Orang Dalam Pengawasan 468 orang, 2.841 orang selesai dipantau, 3.309 orang kumulatif ODP.
Halo!
— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) May 21, 2020
Berikut kami sampaikan update data COVID-19 di Kota Surabaya sampai dengan tanggal 21 Mei 2020 ? pic.twitter.com/qllQKcnSk4
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr. Brahmana Askandar menjelaskan lonjakan terkonfirmasi positif Covid-19 yang terjadi saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar sejalan dengan gencarnya rapid test dan tes swab.
"Meningkatnya angka positif Covid-19 di sisi lain menunjukkan fungsi tracing berjalan dengan baik," jelasnya dalam video yang dirilis Pemkot Surabaya.
Baca Juga
Brahmana menjelaskan Covid-19 seperti fenomena gunung es, kasus yang kelihatan lebih kecil dibanding yang di bawah permukaan. Yang terlihat kecil, namun faktanya bisa jadi banyak yang positif karena banyak yang belum terekspose.
Kenapa sih saat PSBB diterapkan, angka positif Covid19 di Surabaya justru naik? Cek video ini deh! #BanggaSurabaya #LawanCovid19 pic.twitter.com/ZaNmguFFK4
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) May 11, 2020
Dalam kesempatan sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan dalam tracing Covid-19 di wilayahnya ditemukan 14 klaster. Sampai 20 April disebutkan tidak ada penambahan klaster baru.
"Penambahan tersebut terjadi dikarenakan adanya perubahan status terhadap pasien," jelasnya.
Namun demikian, bila merujuk pada data per Rabu (20/5/2020), terkonfirmasi positif dalam perawatan 955 orang, 141 pasien asal Surabaya sembuh, 13 pasien luar Surabaya sembuh.
Secara kumulatif ada 1.255 pasien positif, 1.170 kumulatif positif asal Surabaya, 85 positif luar Surabaya, 143 orang positif asal Surabaya meninggal dan 3 orang luar Surabaya meninggal.
Pasien Dalam Pengawasan 1.330 orang, PDP sembuh 893 orang. Kumulatif PDP 2.226 orang dan 3 PDP meninggal.
Orang Dalam Pemantauan 500 orang, 2.795 orang ODP selesai dipantau dan kumulatif ODP 3.295 orang.
Bisnis coba membandingkan data Kamis dengan Rabu, dengan asumsi ada perubahan status PDP. Alhasil, PDP pada Rabu 1.330 orang, sedangkan PDP pada Kamis 1.255 orang, ada selisih 75 orang. ODP pada Rabu 500 orang, pada Kamis 468 orang, atau selisih 32 orang.
Bila ada peralihan status pasien maka jumlahnya hanya 107 orang. Padahal, data per Kamis terdapat penambahan status positif terkonfirmasi Covid-19 di Surabaya mencapai 311 orang.
Sobat Jatim, berikut ini peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur s.d. hari ini Kamis 21 Mei 2020. #dirumahsaja #WaspadaCOVID19 @KhofifahIP @EmilDardak @jatimcettar_ @KemenkesRI @dinkesjatim pic.twitter.com/age7FE7oFt
— Pemprov Jawa Timur (@JatimPemprov) May 21, 2020
Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur mencatat tambahan pasien positif di wilayah setempat hingga 21 Mei 2020, pukul 17.00 WIB, sebanyak 451 orang.
"Selama ini memang tambahan pasien positif Covid-19 yang diumumkan hari ini paling banyak," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (21/5/2020) malam.
Berdasarkan data, paling banyak tambahannya adalah dari pasien dalam pengawasan (PDP), serta klaster-klaster yang sudah ada sebelumnya, seperti pabrik rokok, pasar dan lainnya.
Tak itu saja, beberapa faktor adanya kasus baru juga mempengaruhi, salah satunya mobilitas penumpang udara yang tinggi setiap harinya.
Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
"Ini adalah warning bahwa kita harus disiplin. Penyakit ini sangat berbahaya dan serius. Masyarakat dan pemerintah memang harus semakin disiplin," ucapnya.
Dengan demikian, dari data data yang masuk ke Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, total tambahannya mencapai 2.942 orang.
Sedangkan, berdasarkan data dari gugus tugas nasional, hari ini tambahan kasus positif corona di Jatim mencapai 502 orang.
Menurut dr Joni, data yang dicatatnya masih 451 orang, sedangkan 51 orang lainnya belum termasuk karena tim masih mencari domisili sang pasien.
"Yang harus diketahui juga, jumlah kasus baru itu bukan tambahan pasien hari ini, tapi diumumkan hari ini," katanya.
Sementara itu, rincian tambahan 451 orang di Jatim yakni 311 orang dari Surabaya, 57 orang dari Sidoarjo, 31 orang dari Kabupaten Probolinggo, 27 orang dari Gresik, empat orang asal Nganjuk dan tiga orang asal Kota Malang.
Kemudian, masing-masing dua orang dari Kota Pasuruan, Kota Batu, Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Bangkalan dan Bojonegoro, serta masing-masing satu orang asal Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Probolinggo, Magetan, Kabupaten Malang dan Tuban.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif 2.942 orang, PDP 5.267 orang dan ODP 23.271 orang . Persentase pasien positif yg sembuh 14,04%, dirawat 76,89% dan meninggal 8,77%.
— Pemprov Jawa Timur (@JatimPemprov) May 21, 2020
Jaga kesehatan ya, tetap optimis penderita COVID-19 bisa sembuh. #LawanCovid19 pic.twitter.com/MjE0IbDbbf
Terkait dengan pasien sembuh dari infeksi virus corona di Jatim saat ini mencapai 413 orang atau bertambah 10 orang, yakni tiga orang asal Surabaya, masing-masing dua orang asal Kota Probolinggo dan Magetan, serta masing-masing satu orang asal Sidoarjo, Nganjuk dan Bangkalan.
Untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 258 orang atau bertambah 15 orang, yakni 10 orang asal Surabaya, masing-masing dua orang asal Sidoarjo dan Gresik serta satu orang asal Kabupaten Pasuruan.
Warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim 5.267 orang atau menurun dari data sehari sebelumnya 5.274 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 23.271 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 22.985 orang.