Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surabaya Memasuki Situasi Berbahaya Covid-19

Tri Rismaharini pada Selasa pagi dilaporkan memantau penyemprotan disinfektan dengan mobil PMK di sekitar Jalan Pahlawan Surabaya.
Petugas melintas di depan pintu masuk Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Dokter Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/1/2020)./Antara-Moch Asim
Petugas melintas di depan pintu masuk Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Dokter Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/1/2020)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, SURABAYA - Pengendalian penyebaran virus corona (Covid-19) di Surabaya masuk fase tidak ideal, rumah sakit sudah kelebihan pasien positif Covid-19. Fasilitas yang tersedia sudah terbatas. Jadinya pasien berpotensi tidak bisa diselamatkan bila dalam keadaan memburuk.

Kepala Instalasi Rawat Intensif dan Reanimasi RSUD Dr. Soetomo Surabaya dr. Bambang Pujo S., SpAn, KIC mengatakan ICU sekarang penuh. Saya harapkan masyarakat tahu kalau sampai Covid-19 itu menginfeksi seseorang dan manifestasinya berat sehingga memerlukan ICU.

"ICU kita terbatas, sehingga dampaknya pasti akan banyak kematian karena tidak mendapat tempat yang seharusnya," jelasnya dalam video yang dirilis Ikatan Dokter Indonesia Surabaya, Selasa (19/5/2020).

Bambang Pujo menjelaskan satu ruang isolasi khusus Covid-19 di Soetomo pada pertengahan April sudah tidak bisa menampung lagi. Selanjutnya dikembangkan satu ruang isolasi khusus satu lagi.

"Kalau masyarakat sendiri tidak patuh untuk membatasi aktivitas sosial, sangat mungkin kita akan masuk situasi cukup berbahaya di Surabaya ini," ujarnya.

Merujuk data radarcovid19.jatimprov.go.id, RSUD dr. Soetomo Surabaya per 18/5/2020, pukul 21.14 WIB ruang yang tersedia sbb: ruang isolasi tekanan negatif dengan ventilator berkapasitas 9, terisi 4, tersedia 5 bed. Ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator 22 bed terisi penuh. Ruang isolasi biasa 4 bed penuh.

"Kami ini takut juga, kalau ada pasien gagal napas, bagaimana menolongnya [bila penuh ruang isolasi berventilatornya]. Karena itu, masyarakat harus sadar juga...patuh," harap Bambang Pujo.

Dalam video lain yang dirilis IDI Surabaya juga dipaparkan variasi gejala pasien Covid-19 sangat beragam. Termasuk pengalaman swab pasien 'sembuh' hingga beberapa kali tetap menunjukkan hasil positif, sehingga minta isolasi mandiri di rumah. Padahal, idealnya untuk menekan risiko pasien 'sembuh' kembali kambuh plus penyebarannya, observasi harus dilakukan di tempat khusus.

Data yang dirilis Pemkot Surabaya, Selasa (19/5/2020), kumulatif positif Covid-19 di Kota Pahlawan 1.169 orang, 1.084 terkonfirmasi positif Surabaya, 85 luar Surabaya. Sebanyak 135 orang terkonfirmasi positif Surabaya meninggal dan 3 meninggal luar Surabaya.

Pasien terkonfirmasi positif dalam perawatan 889 orang, 129 terkonfirmasi sembuh Surabaya dan 13 sembuh luar Surabaya.

Adapun ODP kumulatif 3.277 orang, 2.762 ODP selesai dipantau dan 515 ODP dipantau. Pasien dalam pengawasan (PDP) kumulatif 2.226 orang, 3 meninggal. Dalam pemantauan 1.350 orang, PDP sembuh 873 orang.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Selasa pagi dilaporkan memantau penyemprotan disinfektan dengan mobil PMK di sekitar Jalan Pahlawan Surabaya. Selain itu, Risma juga menuliskan pesan khusus bagi warganya.

"Kekuatan terbesar dalam perang melawan virus corona ini adalah keyakinan dan semangat kita untuk bangkit serta tidak kenal menyerah. Untuk itu, kita harus senantiasa menjaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan meminum vitamin serta jangan lupa untuk menjaga jarak sosial kita (social distancing)," tulisnya.

Adapun di tingkat Provinsi Jawa Timur, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah pasien positif di Surabaya kembali meningkat, yakni sebanyak 60 orang per Selasa pukul 17.00 WIB.

"Khusus Kota Surabaya tambahannya masih tinggi. Kalau Senin (18/5) sebanyak 50 orang, sekarang mencapai 60 orang," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa malam.

Sedangkan, pasien terkonfirmasi positif di Jatim mencapai 2.372 orang. Pasien sembuh dari infeksi virus corona di Jatim saat ini mencapai 387 orang (16,32 persen) atau bertambah 12 orang.

Kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 230 orang (9,70 persen) atau bertambah enam orang, yang seluruhnya asal Surabaya.

Warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim 5.198 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 5.014 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 22.985 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 22.859 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper