Bisnis.com, MALANG - RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang siap menerima uji RT-PCR dari rujukan sampel dari Malang Raya, yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.
Direktur RSSA yang juga Ketua Satgas Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, mengatakan RS milik Pemprov Jatim itu memiliki laboratorium dengan kapasitas uji PCR yang telah dipersiapkan selama beberapa minggu terakhir.
“Saat ini di kota Malang terdapat 3 laboratorium uji PCR. Selain RSSA, uji PCR juga dilakukan di laboratorium RS Lavalette dan RS Universitas Brawijaya,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (17/5/2020).
Mengutip pernyataan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungan beliau ke kota Malang,, saat ini di Jawa Timur telah tersedia 91.000 reagen untuk pengujian virus dengan teknik RT-PCR.
Menurut Kohar, pengiriman sampel pemeriksaan RT-PCR di provinsi jawa Timur mengikuti sistem zonasi. Hal ini sesuai dengan surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
RSSA dan dua RS di Malang tersebut ditentukan menerima pemeriksaan rujukan sampel dari kota Malang, kabupaten Malang, kota Batu, dan kabupaten-kota Pasuruan.
Baca Juga
Pengiriman sampel hasil swab pasien reaktif rapid test harus melalui tatalaksana sebagai UN3373, substansi biologis kategori B. Semua spesimen harus dikemas untuk mencegah kerusakan dan tumpahan menggunakan pengemasan tiga lapis (three layers packaging) sesuai pedoman WHO dan IATA.
RSSA melayani penerimaan sampel rujukan dari wilayah kabupaten-kota sesuai kelompok zonasi hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 08.00-15.00 WIB.
Sampel dapat langsung diberikan ke loket jendela Laboratorium Sentral RSUD Dr. Saiful Anwar Malang di area parkir mobil pengunjung rumah sakit. Hasil dapat diketahui dalam rentang 2-7 hari kerja (hari Minggu atau hari libur nasional tidak dihitung).
Hasil pemeriksaan dikeluarkan secara ketat dan hanya boleh diserahkan/diketahui oleh pasien yang bersangkutan, dokter yang merawat, petugas kesehatan dengan surat tugas dari fasilitas pelayanan kesehatan (atau Dinkes kabupaten/kota asal sampel), dan Dinkes Provinsi Jawa Timur.
Kohar mengatakan akan melakukan tracing dan pengembangan untuk memastikan tidak ada lagi kontak erat lainnya sehingga mata rantai penularan Covid-19, khususnya di Jawa Timur, dapat putus hingga pada klaster Bojonegoro.
Laju penyebaran Covid-19 semakin meningkat hari demi hari. Data yang dirilis oleh pemerintah, per 16 Mei 2020 tercatat sebaran kasus infeksi Covid-19 berada di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan 386 kabupaten/kota memiliki kasus positif corona. Provinsi Jawa Timur sendiri menempati peringkat kedua (setelah DKI Jakarta) dalam jumlah kasus positif Covid-19, yakni sebanyak 2.105 kasus positif.
Pertumbuhan yang cukup signifikan ini tidak lepas dari ditemukannya sejumlah klaster baru corona di beberapa daerah Jawa Timur. Terbaru adalah klaster Bojonegoro dengan ditemukan 86 pedagang di pasar Bojonegoro yang reaktif terhadap rapid test.
Dari jumlah tersebut, 7 orang dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan uji swab. Menimbang pertumbuhan transmisi Covid-19 yang makin masif dan cepat, diperlukan uji yang cepat dengan validitas tinggi agar dapat terus berpacu dengan laju virus SARS-CoV-2.
Hal ini menjadi penting karena dengan hasil yang diketahui lebih cepat, maka langkah isolasi dapat segera dilakukan sehingga dapat sesegera mungkin memutus mata rantai penularan Covid-19. Metode yang saat ini memenuhi dua kriteria tersebut adalah uji PCR.
Uji PCR (polymerase chain reaction), kata Kohar, merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi material genetik dari mikroba, baik DNA maupun RNA nya. Setiap spesies makhluk hidup memiliki informasi genetik yang khas. Sebagaimana telah diketahui, Covid-19 diakibatkan oleh virus corona strain SARS-CoV-2.
Virus ini tergolong virus jenis RNA sehingga dapat dideteksi melalui uji PCR. Alat PCR akan melakukan amplifikasi materi virus (setelah terlebih dahulu dilakukan ekstraksi RNA lalu mengubah RNA virus menjadi DNA) untuk mendeteksi keberadaan SARS-CoV-2. Teknik pemeriksaan ini disebut RT-PCR (reverse-transcriptase polymerase chain reaction).
Data sebaran kasus terkonfirmasi (positif) Covid-19 di seluruh Indonesia menurut pemutakhiran data per 16 Mei 2020 sebanyak 17.025 kasus, dengan rincian sembuh 3.911 pasien dan meninggal dunia 1.089 pasien.
Di RSUD Dr Saiful Anwar sendiri, berdasarkan data yang dihimpun seksi Evapor, sampai dengan 16 Mei 2020 jumlah masyarakat yang berkunjung untuk memeriksakan diri terkait Covid-19 sebanyak 1.1460 orang yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur baik sebagai masyarakat umum dan rujukan ataupun tenaga medis internal RSUD Dr Saiful Anwar Malang.
Sedangkan yang sudah dan dalam perawatan secara komulatif sebanyak 81 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 18 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Dari sekian banyak pasien terkait Covid-19, tidak semua pasien harus dirawat inap di ruang isolasi rumah sakit, bagi mereka yang tidak memerlukan perawatan klinis disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.