Bisnis.com, SURABAYA — PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), akan menerapkan Terminal Booking System (TBS) untuk mendukung efisiensi operasional dan distribusi logistik.
Direktur Operasi TPS, Noor Budiwan, mengatakan untuk keperluan itu, perseroan menggelar sosialisasi uji coba TBS kepada pengguna jasa dan sejumlah asosiasi pengguna jasa, yang merupakan mitra strategis sekaligus representasi dari pelanggan TPS, Kamis (3/7/2025).
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi aktif stakeholder dalam implementasi sistem baru yang mendukung kelancaran arus logistik nasional," kata Noor Budiwan, dalam keterangan resminya, Jumat (4/7/2025).
Pernyataan itu disampaikan pada sosialisasi yang berlangsung di Java Meeting Room TPS, Kamis. Keigatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari ALFI, GPEI, GINSI, ORGANDA, APTRINDO, dan LOGINDO.
Kehadiran asosiasi tersebut mencerminkan keterlibatan langsung pelanggan dalam proses transformasi layanan terminal petikemas.
Menurutnya, TBS merupakan sistem penjadwalan kedatangan truk melalui pembagian time slot, yang memungkinkan pengaturan arus kendaraan ke terminal secara lebih merata dan terkendali.
Baca Juga
Sistem ini dirancang untuk mengurangi antrean truk pada jam-jam operasional tertentu, mempercepat waktu pelayanan, dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi biaya logistik secara keseluruhan.
Dengan implementasi TBS ini diharapkan dapat menurunkan waktu tunggu layanan bongkar muat truk di lapangan penumpukan dari awal gate in hingga gate out, yang dikenal sebagai TRT (Truck Round Time).
Pengurangan TRT secara signifikan akan memberikan dampak positif terhadap kelancaran operasional serta efektivitas pengelolaan armada oleh para pelaku usaha logistik.
Penerapan TBS menjadi bagian dari komitmen TPS dalam menghadirkan terminal modern yang andal dan berorientasi pada pelayanan pelanggan.
Dalam hal ini Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak menyampaikan dukungan penuh atas implementasi sistem tersebut.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Angkutan Laut dan Kepelabuhanan KSOP Utama Tanjung Perak, Nanang Afandi, menyampaikan apresiasi atas kesigapan TPS dalam merespons kebutuhan akan sistem pengaturan kendaraan yang lebih efisien.
"Sambutan TPS terhadap penerapan TBS sangat positif. Kami juga mengimbau para pelaku usaha logistik untuk dapat menyesuaikan jam operasionalnya dengan layanan terminal 24/7, guna mendukung efisiensi logistik dan distribusi rantai pasok nasional," ucapnya.
Noor Budiwan menambahkan,TBS akan membantu menciptakan ritme layanan yang lebih terencana dan terukur.
"Penerapan TBS menjadi bagian penting dari konsep terminal modern. Dengan sistem ini, pola kedatangan truk bisa lebih merata dan tidak terpusat di waktu-waktu padat seperti pukul 16.00–24.00. Ini tentu akan berdampak langsung pada kecepatan layanan serta kenyamanan pengguna jasa," kata dia.
Uji coba penerapan TBS akan dimulai pada Senin (7/7/2025) pukul 09.00 WIB, dengan pengaturan time slot yang disesuaikan dari semula 8 jam menjadi 4 jam.
Uji coba ini menjadi langkah familiarisasi bersama seluruh stakeholder, termasuk penyesuaian perilaku operasional pelaku logistik dan penyediaan kanal komunikasi seperti helpdesk jika terdapat kendala selama implementasi.
Ketua DPW ALFI Jawa Timur, Sebastian Wibisono, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif TPS.
"TBS adalah sistem yang patut kita dukung bersama, karena tujuannya jelas: meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan logistik," ucap Sebastian.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPC APTRINDO Surabaya, Wayan Sumadita, dan Ketua Klub LOGINDO Jatim, Christin Adni Susilowati.
"TBS merupakan langkah maju yang memberikan banyak manfaat bagi kami sebagai pelaku usaha angkutan barang," ujar Wayan.
Christin menambahkan, LOGINSO Jatim menyambut baik sistem ini karena diyakini dapat mengurangi antrean, mempercepat proses di terminal, dan pada akhirnya mendukung efisiensi operasional pelabuhan.