Bisnis.com, SURABAYA - Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya kembali menyalurkan bantuan beras, masker dan sabun cuci melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menanggulangi dampak wabah Covid-19.
Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya yang diwakili oleh Alim Markus mengatakan bantuan tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19 secara ekonomi, mengingat wabah ini menimbulkan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja.
"Ini untuk meringankan beban mereka yang terkena atau mereka yang kurang mampu, atau yang kena PHK dan tidak bisa jualan. Banyak juga seperti sopir taksi, becak tidak bisa kerja karena sepi," ujarnya dalam rilis, Kamis (30/4/2020).
Adapun bantuan yang telah disalurkan melalui Pemprov Jatim pada 28 April 2020 itu berupa 4.000 beras kemasan 5 kg atau setara 20 ton, 10.000 masker kain dan 4.000 sabun cuci batang. Total bantuan yang telah disalurkan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya ini mencapai Rp300 jutaan.
"Selain dengan Pemprov Jatim, nanti juga ada bantuan ke Wali Kota Surabaya," katanya.
Alim Markus yang juga merupakan bos Maspion Group itu menambahkan bahwa saat ini pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo bukalah larangan untuk kegiatan ekonomi, tetapi pembatasan.
"Pembatasan itu berarti supaya mereka (industri/usaha) ikut protokol pencegahan Covid-19. Saya sempat bilang pemerintah, jangan sampai toko-toko tutup. Kalau tetap bisa jualan, karyawan tidak akan dipecat," katanya.
Menurut Alim Markus, bahaya goncangan ekonomi lebih berbahaya dibandingkan Covid-19. Untuk itu, masalah Covid-19 harus ditangani bersama semua pihak agar wabah cepat berlalu.
"Sehingga PSBB tidak perlu diperpanjang lagi. Dan kelihatannya Jatim lebih bagus PSBB nya dibandingkan Jakarta," imbuhnya.